Kamis, 14 Mei 2009

PERBANDINGAN STRUKTUR PENDIDIKAN TINGGI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN REPUBLIK ISLAM IRAN

(Kajian Pustaka pada Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
di Universitas Sriwijaya dengan University of Teheran Iran)

Oleh : Husnil Kirom (20082013001)


Pendahuluan
Maju mundurnya suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya dengan membandingkan negara tersebut dengan negara lain. Perbandingan ini dapat dilakukan pada berbagai bidang, baik bidang politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, maupun pertahanan dan keamanan. Hal itu juga tentunya berkaitan langsung dengan adanya pengaruh dari globlisasi yang telah membuat informasi dari berbagai negara di dunia dapat diambil dengan cepat dan mudah.
Munculnya rasa keingintahuan, baik dari seseorang terhadap orang lain maupun dari suatu negara mengenai negara lain menjadi salah satu dasar yang melatarbelakangi adanya studi mengenai perbandingan negara. Secara psikologis bahwa dorongan rasa ingin tahu manusia yang kuat telah berakibat pada usaha untuk mengetahui dan mempelajari lebih mendalam tentang perikeadaan dan perikehidupan yang berlaku di luar lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara sendiri. Hal ini akan mewujudkan terjalinnya kerjasama dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan dan kemajuan bersama. Dengan adanya perbandingan tersebut, suatu negara menjadi tahu keadaan negara lain.
Perbandingan di atas akan berdampak pada rasa pengertian satu sama lain dari negara-negara tersebut dan juga diharapkan mendorong rasa saling pengertian antar bangsa untuk mewujudkan kerjasama antar bangsa dalam memelihara ketertiban dan perdamaian dunia. Selain itu, dengan mengetahui keadaan negara yang lebih maju diharapkan dapat mengambil nilai positif dari negara tersebut, seperti memotivasi agar dapat bangkit dan maju. Suatu bangsa akan dapat mengambil pelajaran dari kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan bangsa lain itu untuk memperbaiki dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Dalam ajaran Islam juga sangat mendorong umatnya untuk mengadakan studi perbandingan pendidikan. Menurut Tadjab (1994:5) tujuan diadakannya studi perbandingan pendidikan adalah agar umat Islam belajar dan mempelajari, serta mengambil hikmah dari kehidupan bangsa-bangsa lain yang ada di dunia ini. Ketentuan tersebut misalnya terdapat dalam Surat Al Mukminun ayat 82 dan Surat At Taubah ayat 122. Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada sistem pendidikan negara tersebut.
Selanjutnya, pendidikan merupakan modal dasar bagi pembangunan sebuah negara. Secara nasional pendidikan harus mempunyai arti positif bagi bangsa, artinya pendidikan adalah harapan bersama suatu bangsa (Fadjar, 2005:61). Adanya pendidikan yang maju, maka penduduk disuatu negara tersebut menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mengembangkan negaranya sendiri. Tidak jarang pula karena pendidikan yang kurang mengakibatkan suatu bangsa mengalami keterpurukan. Melalui proses pendidikan pula suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah direncanakan. Proses pendidikan yang diselenggarakan dan dilaksanakan suatu bangsa dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian, memajukan kehidupan, serta mencapai tujuan nasional suatu bangsa sering disebut sebagai Sistem Pendidikan Nasional.
Sistem pendidikan nasional suatu bangsa biasanya tumbuh dan berkembang dari sejarah bangsa yang bersangkutan. Selain itu, dipengaruhi oleh berbagai faktor dan sumber daya serta potensi-potensi yang ada dikalangan bangsa tersebut. Untuk diingat bahwa sistem merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja bersama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan. Tentunya sistem pendidikan nasional negara-negara berkembang berbeda dengan sistem pendidikan nasional di negara-negara maju. Negara Indonesia dan Iran termasuk ke dalam dua negara yang sedang berkembang. Secara politis keduanya merupakan bekas daerah jajahan bangsa lain.
Selanjutnya, Indonesia sebagai negara yang berada di kawasan Asia Tenggara terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Oleh karena letaknya yang berada di antara dua benua dan dua samudra, makanya disebut Nusantara yang terdiri dari lebih kurang 17.508 pulau. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia juga negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Meskipun secara resmi Indonesia bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Untuk lebih jelas tentang daerah perbatasan Indonesia dengan negara lain dapat dilihat pada peta di bawah ini:
Peta
Republik Indonesia










Sumber : http://www.wikipedia.com (diakses tanggal 20 April 2009).
Indonesia merupakan sebuah negara berkembang, dimana perekonomiannya masih mengandalkan dari bidang pertanian. Hal ini tidak terlepas dari keadaan Indonesia sendiri yang memiliki tanah dan iklim yang cocok untuk pertanian. Namun, masih banyak juga hal-hal yang perlu dibenahi khususnya dalam bidang pendidikan agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan bisa membangun Indonesia menjadi negara yang maju dan terdepan. Itulah salah satu tugas pendidikan nasional di Indonesia.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TYME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan definisi ini, dapat dipahami bahwa pendidikan nasional berfungsi sebagai proses untuk membentuk kecakapan hidup dan karakter bagi warganegaranya dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat. Meskipun nampak ideal namun arah pendidikan sebenarnya adalah sekularisme yaitu pemisahan peranan agama dalam pengaturan urusan kehidupan menyeluruh.
Pemerintah dalam hal ini berupaya mengaburkan realitas sekulerisme pendidikan tersebut. Sebagaimana terungkap dalam pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Sepintas, tujuan pendidikan nasional di atas memang tidak nampak sekuler, namun perlu dipahami bahwa sekularisme bukanlah pandangan hidup yang sama sekali tidak mengakui adanya Tuhan. Melainkan, meyakini adanya Tuhan sebatas sebagai pencipta saja dan manusia sendirilah yang berhak mengatur kehidupan termasuk di bidang pendidikan.
Jika dilihat dari sejarah pendidikan di Indonesia, tentunya tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan yang masih berlangsung sampai saat ini merupakan warisan dari pendidikan zaman penjajahan dahulu. Namun, lambat laun seiring dengan waktu telah ada pembenahan terhadap sistem pendidikan nasional di Indonesia, baik pendidikan formal, non formal, dan informal. Lalu, pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TYME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ketentuan mengenai wajib belajar di Indonesia disebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia enam tahun dapat mengikuti program wajib belajar. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Ketentuan mengenai wajib belajar ini akan diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Pendidikan di Indonesia saat ini diselenggarakan sesuai dengan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan yang ada. Jalur pendidikan sebagai wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan tersebut diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sementara, jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
Selanjutnya, pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Dalam era keterbukaan ini penyelenggaraan pendidikan tinggi akan menghadapi berbagai permasalahan baik berupa keadaan penuh ketidakpastian maupun ketidakpercayaan masyarakat akan kompetensi lulusan pendidikan tinggi tersebut. Sebagai contoh seorang pejabat harus berpendidikan S1 dan apabila akan menjabat kepala dinas harus S2 dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini yang menyebabkan masyarakat tidak percaya pada lulusan pendidikan tinggi, karena kebanyakan tidak tahu jenis pekerjaan hanya untuk mendapatkan ijazah semata. Secara prinsip, pendidikan tinggi seharusnya mampu menghasilkan manusia unggul dalam intelektual, anggun dalam moral, kompeten dalam menguasai iptek, serta mempunyai komitmen untuk dalam peran sosial. Inilah hakikat dan pentingnya pendidikan tinggi diselenggarakan. Salah satu penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia yang mempunyai visi dan misi yang sesuai dengan prinsip di atas adalah Universitas Sriwijaya.
Universitas Sriwijaya yang biasa disingkat Unsri adalah salah satu universitas negeri di Sumatera Selatan. Sampai dengan saat ini telah memmpunyai sepuluh fakultas yang menyelenggaakan pendidikan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Penyelenggaraan pendidikan atau aktivitas perkuliahan dilaksanakan di dua lokasi kampus, yaitu kampus utama Unsri Bukit Besar Palembang dan kampus reguler Unsri Indralaya Ogan Ilir.
Jika mengacu pada salah satu tujuan pendidikan tinggi yaitu untuk menghasilkan lulusan yang dapat melaksanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional, maka Unsri juga ikut bertanggung jawab mencetak alumni yang berkualitas. Untuk mencetak alumni yang berkualitas tentunya Unsri harus bisa memberikan jaminan dan menunjukkan kemampuan menghasilkan generasi yang handal agar masyarakat percaya. Salah satunya penyelenggaraan pendidikan di Unsri harus lebih baik dibandingkan dengan penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi lain.
Berdasarkan hasil survei dan penelitian perguruan tinggi terbaik di Indonesia (dalam http://www.webometrics.info/rank.id diakses tanggal 1 Mei 2009) diketahui bahwa saat ini Unsri menduduki peringkat ke-37 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Melihat dari urutan tersebut, memang Unsri jauh tertinggal dari universitas-universitas lain, terutama masih di bawah tiga universitas lain di pulau Sumatera. Selain itu juga, menurut hasil survei dan penelitian yang didapat dari (http://www.webometrics.info/rank.id Top 6000 University in World diakses tanggal 1 Mei 2009) Unsri menempati urutan ke-5857. Masih sangat jauh dibandingkan dengan Universitas Gadjah Mada sebagai universitas terbaik di Indonesia dan University of Teheran Iran sebagai universitas terbaik di Iran. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa Unsri mampu bersaing dengan universitas lain, baik di dalam maupun luar negeri.
Berikutnya, latar belakang Iran secara umum dan kebijakan pendidikan yang ada di Iran. Untuk diketahui bahwa Iran merupakan sebuah negara yang bergunung-gunung dan berdataran tinggi dengan luas kurang lebih 1.648.180 kilometer persegi. Ibukota Negara Islam Iran adalah Teheran. Iran terbentang dari Laut Kaspia dan Uni Soviet di utara sampai keTeluk Persia di sebelah selatan, dan dari Turki dan Irak di barat ke Afganistan serta di sebelah timur dengan Pakistan. Selain itu, Iran juga menjadi jembatan darat yang sangat strategis antara Timur Tengah dan Asia. Oleh karena itu, Iran mempunyai peranan penting dalam menghubungkan kedua kawasan tersebut. Untuk lebih jelas tentang daerah perbatasan di Iran dapat dilihat pada peta di bawah ini:
Peta
Republik Islam Iran













Sumber : http://www.wikipedia.com (diakses tanggal 20 April 2009).
Iran mempunyai banyak kekayaan alam dan barang tambang, seperti tembaga, minyak bumi, gas bumi dan batubara. Perekonomian Iran tumbuh pesat dengan ekspor utama yaitu penjualan minyak untuk mendapatkan uang asing. Namun, Iran sangat kekurangan sumber daya manusia yang terampil dan pofesional. Sehingga banyak teknisi asing yang dipekerjakan di Iran.
Iran berpenduduk sekitar 65.279.752 jiwa dengan distribusi umur di bawah 15 tahun 35,9% dan di atas 65 tahun 4,5%. Tingkat kemampuan tulis baca penduduk atau literacy pada tahun 1997 merupakan 79%. Penduduk Iran terdiri etnis Persia 51%, Azerbaijan 24%, dan 7%. Di Iran ada empat bahasa utama yaitu Persia (bahasa resmi), Turki, Kurdi, dan Luri. Lalu, penduduk Iran beragama Islam dengan dua mazhab Muslim Syi’ah (89%) dan Islam Sunni (10%). Negara tetangga Iran adalah Turki dan Irak di sebelah barat, Armenia, Azerbaijan dan Turkmenistan di sebelah utara. Afganistan dan Pakistan di sebelah Timur. Ada tiga kota bessar di Iran yaitu Teheran, Mashhad, dan Esfahan. Sebagian besar penduduk Iran mendiami daerah Iran bagian utara dan timur laut.
Berdasarkan sejarah penyerbuan bangsa Arab ke Persia atau Iran pada abad ke-17 membawa perubahan dalam metode pendidikan. Sebelum Islam, Persia merupakan negara tirani dengan kekuasaan yang tidak terbatas. Walaupun konsep keadilan menjadi asas dan dasar agama Zoastrian, tetapi sedikit dapat mengurangi tingkat keabsolutan. Selanjutnya, ajaran agama Zoastrian mengandung tiga tugas berikut, pemikiran yang penuh keimanan, amalan yang baik, dan pembicaraan yang penuh keramahan. Dalam masyarakat Iran, orang tua mempunyai tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak mereka agar menjadi warga negara yang baik dan berfaedah. Kemudian, Pendidikan Jasmani berupa mengendarai kuda, menembak dan berburu diajarkan untuk meyakinkan tubuh yang sehat serta segar bugar.
Pada masa lalu pendidikan di Iran diberikan hanya kepada orang-orang yang lahir dari keluarga tinggi, sedangkan penduduk yang lain terjun ke perdagangan sebagai anak buah. Selama kekuasaan Sassanids tahun 224 SM sampai dengan 642 M sebelum Islam masuk, didirikanlah universitas pertama kali di daerah Djondissapur di bagian barat Laut Persia. Silabus universitas ini terdiri dari teologi, filsafat, kedokteran, kesusastraan, matematika, dan astronomi. Sementara konsep pemujaan dan kepercayaan murid kepada guru menjadi dasar dan titik tolak pendidikan modern Iran.
Untuk memperoleh gambaran dan pengertian tentang perkembangan pendidikan di negara Republik Islam Iran, berbagai pertimbangan yang bersifat keagamaan, kebudayaan, linguistik, dan sejarah perlu diperhatikan. Pengaruh keagamaan dalam pendidikan Iran sangat kuat. Dimana tujuan kebijakan negara adalah untuk menyekulerkan pendidikan. Teologi menjadi ilmu pengetahuan yang sangat mempengaruhi ilmu-ilmu lain. Sejak masuknya Islam masjid di Persia tidak hanya dijadikan sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat belajar. Kurikulum pendidikan terdiri dari buku suci Al-Qur’an, logika, bahasa Arab, dan gramatika. Inilah yang mendasari munculnya sekolah Al-Qur’an yang dinamakan dengan Maktab. Cara belajarnya dengan menghapal di luar kepala semua materi, walaupun tidak dipahami maknanya.
Maktab hanya dimasuki oleh anak-anak dari keluarga kelas menengah saja, sedangkan untuk anak-anak kelas atas tidak memasukkan anak-anak mereka di maktab ini. Akan tetapi mereka mendatangkan dan mengangkat tutor-tutor swasta. Para tutor akhirnya berperan dalam pembinaan keluarga, memberi nasihat dan saran kepada orang tua dalam semua aspek pendidikan. Namun, sistem pendidikan tradisional ini berangsur-angsur hilang dan digantikan oleh sistem pendidikan nasional yang mengikuti model sistem pendidikan Perancis. Sistem pendidikan nasional di Iran mulai diperkenalkan pada tahun 1894 tanpa menghilangkan sistem pendidikan yang lama.
Selain membahas mengenai sistem pendidikan nasional di Iran, substansi dari makalah ini juga membahas mengenai sistem pendidikan nasional di Indonesia. Lalu membandingkan sistem pendidikan kedua negara tersebut dengan rinci. Dari uraian di atas, dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Komparatif penulis tertarik untuk membandingkan struktur pendidikan tinggi di Universitas Sriwijaya Indonesia dengan University of Teheran Iran. Sebagai pertimbangan dan alasan membandingkan Unsri dengan UT ini bahwa kedua universitas ini sama-sama masuk dalam daftar Top 6000 University in world serta mempunyai ciri khas tersendiri dalam penyelenggaraan pendidikan dan lainnya.
Jadi, rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu bagaimanakah gambaran umum sistem pendidikan nasional di Republik Indonesia dengan Republik Islam Iran? dan bagaimanakah perbandingan struktur pendidikan tinggi di Republik Indonesia dengan Republik Islam Iran (kajian pustaka pada penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Sriwijaya dengan University of Teheran Iran)? Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada pembahasan berikut.
Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia
Sistem merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, sehingga semua kegiatan dari komponen-komponen atau bagian-bagian sistem diarahkan untuk menuju tercapainya tujuan tersebut. Proses pendidikan adalah sebuah sistem yang biasa disebut sistem pendidikan. Secara teoritis suatu sistem pendidikan terdiri dari komponen atau bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan.
Menurut Tadjab (1994:33) komponen-komponen sistem pendidikan tersebut terdiri atas:
1) Tujuan atau cita-cita pendidikan
Berfungsi untuk memberikan arah terhadap semua kegiatan dalam proses pendidikan.
2) Peserta didik
Berfungsi sebagai obyek dimana mereka menerima perlakuan tertentu yang sekaligus sebagai subyekatau pelaku pendidikan.
3) Pendidik
Berfungsi sebagai pembimbing dan pengarah untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik dan pemegang tanggung jawab pelaksanaan pendidikan.
4) Alat pendidikan
Berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
5) Lingkungan
Berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya prooses pendidikan, tanpa ada lingkungan pendidikan tidak akan berlangsung.
Kelima komponen sistem pendidikan di atas berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu kesatuan. Artinya tanpa salah satunya sistem pendidikan tidak akan berjalan. Hubungan fungsional antara kelima komponen-kompenen dalam sistem pendidikan ini sangat menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional suatu bangsa. Sistem pendidikan nasional suatu bangsa biasanya tumbuh dan berkembang dari sejarah bangsa yang bersangkutan, termasuk juga sistem pendidikan nasional bangsa Indonesia.
Sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional sebagai suatu supra sistem yaitu suatu sistem yang besar dan kompleks didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem. Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada.
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional di Indonesia adalah untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1. Struktur Pendidikan di Indonesia
Dalam sistem pendidikan nasional Indonesia diatur tentang satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Jalur pendidikan sebagaimana dimaksud tersebut diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh.
Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Hal ini mengidentifikasikan bahwa semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya apapun. Berikutnya, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Struktur kurikulum pendidikan di Indonesia disesuaikan dengan jenis dan jenjang pendidikan yang ada. Dalam Muslich (2008:23) kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlaq Mulia;
b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
d. Kelompok mata pelajaran Estetika; serta
e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Sementara kurikulum untuk pendidikan tinggi berdasarkan ketentuan UNESCO dalam Prabawa (2002) dikelompokkan menjadi:
a. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) mendukung kompetensi pengembangan pribadi peserta didik;
b. Mata Kuliah Keterampilan dan Keahlian (MKK) mendukung kompetensi keilmuan;
c. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) mendukung kompetensi untuk mentransformasikan gagasan menjadi karya nyata;
d. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) mengembangkan sikap yang diperlukan untuk mengembangkan kreeativitas dan inovasi; serta
e. Mata Kuliah Berkehiduupan Bermasyarakat (MBB) mendukung kompetensi untuk berinteraksi dengan masyarakat, dunia kerja, dan pelanggan.
Hal di atas sesuai dengan ketentuan kurikulum nasional, dimana program sarjana harus memiliki proporsi. Adapun proporsi dari kelompok mata kuliah antara lain kelompok MPK 4%-6%, kelompok MKK 50%-60%, kelompok MKB 30%-40%, kelompok MBB 10%-15%, dan kelompok MPB 6%-8%. Perimbangan ini disusun dengan memperhatikan ciri khas masing-masing perguruan tinggi dan kebutuhan masyarakat setempat. Dasar hukum ketentuan perimbangan tersebut berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 1999 bahwa untuk menjamin mutu dan kemampuan sesuai dengan program studi yang ditempuh, proporsi terhadap kelompok mata kuliah harus terjaga, termasuk juga di Universitas Sriwijaya.
Penetapan kurikulum di Unsri disesuaikan dengan bidang keilmuan pada fakultas, jurusan, maupun program studi masing-masing. Sebagai contoh pedoman kurikulum di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsri harus sesuai dengan program yang diselenggarakan, misalnya program S1 Reguler berbeda dengan program S1 Perluasan atau Alih Program dan sebagainya.

Sistem Pendidikan Nasional di Iran
Iran adalah salah satu negara tertua di dunia. Sejarahnya telah dimulai dari 5000 tahun yang lalu. Iran berada pada persilangan yang strategis di daerah Timur Tengah dan Asia Barat Daya. Meskipun Iran bekas daerah jajahan, namun perlahan-lahan bangkit dan menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan terutama dalam bidang teknologi nuklir (senjata pemusnah massal). Begitu juga di bidang pendidikan Iran termasuk negara yang berhasil. Sistem pendidikan nasional di Iran diatur oleh departemen kementerian pendidikan dan kebudayaan. Hal ini semakin memperkuat eksistensi pendidikan nasional di Iran.
Pengorganisasian sistem pendidikan modern Iran kurang lebih mengikuti sistem pendidikan negara Perancis. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional di Iran bersifat sentralistik. Kementerian Pendidikan melalui sistem birokrasi serta perwakilannya menyelenggrakkan dan mendanai pendidikan negeri pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Usaha lainnya seperti membentuk dewan pendidikan daerah yang terdiri dari utusan masyarakat, perwakilan pejabat pendidikan daerah, guru-guru dan kepala sekolah.
Pendidikan di Iran didanai terutama oleh pemerintah pusat. Meskipun terdapat sekolah-sekolah swasta pemerintah juga memberikan subsidi guru dan staf. Biaya atau uang sekolah pada sekolah swasta tidak terlalu tinggi. Sebenarnya hambatan utama dalam bidang pendidikan di Iran ialah sumber daya manusia bukan dana. Penyebaran guru antara daerah perkotaan dan pedesaan tidak merata. Jadi, krisis pendidikan di Iran yang belum teratasi adalah penyediaan guru untuk daerah-daerah pedesaan atau pedalaman, baik guru pada tingkat pendidikan dasar maupun pendidikan menengah terutama di sekolah-sekolah kejuruan dan teknik.
Konstitusi Islam Iran menggariskan kerangka dasar pengembangan pendidikan Iran. Menurut Agustiar (2001:129) dalam pasal 3 Konstitusi Islam Iran disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab menyediakan pendidikan gratis sampai pendidikan tingkat menengah bagi semua penduduk Iran. Hal yang sama juga ditegaskan pada pasal 30 bahwa pemerintah Iran berkewajiban memberikan pendidikan yang gratis dan memfasilitasi akses ke pendidikan tinggi.
Iran mempunyai lulusan yang bagus, namun mereka cenderung tertarik untuk bekerja di bidang industri dengan gaji yang tinggi. Pemerintah mengambil kebijakan mendirikan universitas untuk menambah kekurangan guru tersebut. Sama halnya dengan pertumbuhsn ysng cepat di tingkat pendidikan tinggi menuntut staf pengajar yang mempunyai kualifikasi serta para administrator andal. Ada kemajuan yang diperoleh dalam memenuhi persyaratan personil universitas, yaitu dengan mengangkat para lulusan yang telah menyelesaikan sttudi di luar negeri. Kenyataan bahwa hampir seperdua mahasiswa Iran belajar di luar negeri yang diharapkan mampu memajukan pendidikan di Iran itu sendiri.
Menurut Kementerian Pendidikan Republik Islam Iran dalam Agustiar (2001:129) Pendidikan Nasional di Iran mempunyai tujuan, sebagai berikut:
(1) untuk pengembangan fisik
Yaitu siswa harus belajar olahraga dan kesehatan. Perhatian terhadap kedua aspek ini telah dimulai sejak lama.
(2) untuk pengembangan sosial
Yaitu siswa harus belajar menghormati keluarga, masyarakat, dan kebebasan. Mereka harus memahami kehidupan sosial ekonomi dan berusaha hidup di dalamnya dan untuk masyarakat. Konsep ini terlihat diawal kedatangan Islam.
(3) untuk pengembangan intelektual
Yaitu siswa harus belajar berpikir, kalau dapat melalui pengalaman mereka sendiri. Ini merupakan konsep yang datang dari Eropa.
(4) untuk pengembangan moral
Yaitu siswa harus mengerti agama, kebudayaan, peradaban. Sehingga mampu mengendalikan diri sendiri. Konsep ini menjadi salah satu pendidikan Persia.
(5) untuk pengembangan estetika
Yaitu siswa harus cinta pada alam dan memperkuat kepribdiannya melalui penikmatan seni.
Setelah Revolusi Islam Iran tahun 1979, sistem pendidikan Iran mengalami perubahan yang sangat mendasar dan semua upaya pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Prioritas utama adalah membesarkan anak-anak dan generasi muda menjadi muslim yang konsekuen, mempunyai komitmen tinggi terhadap agama Islam. Selain itu, mereka juga diarahkan pada penggunaan Al-qur’an, tradisi Islam, dan konstitusi Republik Islam Iran sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan.
Tujuan dan sasaran pendidikan dirumuskan dari berbagai sumber termasuk konstitusi dan laporan Dewan Tertinggi Perubahan Dasar Pendidikan yang ditunjuk oleh Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran. Sumber-sumber ini menggariskan bahwa pembangunan nasional adalah sasaran utama pendidikan. Pendidikan harus dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas, mewujudkan integritas sosial, moral, dan spritual dengan memperkuat dan mendorong keimanan terhadap Islam serta peningkatan kualitas tenaga kerja dalam semua jenis dan level perekonomian. Pendidikan merupakan investasi untuk masa depan.

1. Struktur Pendidikan di Iran
Gambar 1
Struktur Sistem Pendidikan Formal di Iran
















Penjelasan :
A. Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah pada umumnya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga swasta. Tujuan umumnya adalah untuk mempersiapkan anak-anak memasuki pendidikan formal. Kegiatan-kegiatan pada pra sekolah antara lain permainan bersama, membaca cerita-cerita, bernyayi, permainan aktivitas, dan pekerjaan tangan yang perlengkapannya sangat sederhana, seperti kertas, papan tulis dan pena. Sementara di daerah-daerah pedalaman yaang masih memakai dialek-dialek lokal, tekanan kegiatan adalah pada pelajaran berbicara dan menulis bahasa Parsi, bahasa resmi yang dipakai pada sekolah dasar.
B. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar dimulai pada umur enam tahun dan berlangsung selama lima tahun. Setelah itu mengikuti sekolah bimbingan atau orientasi selama tiga tahun. Dengan demikian, ada pendidikan umum bagi anak-anak selama delapan tahun. Walaupun yang terakhir ini bukan pendidikan wajib. Pendidikan orientasi tiga tahun dimaksudkan bagi anak-anak yang bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di masa depan serta untuk mencari pekerjaan.
C. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan selama empat tahun yang dibagi dalam dua jalur. Pertama, jalur pendidikan akademik terdiri dari bidang sains dan humaniora. Kedua, jalur pendidikan teknik atau kejuruan yang terdiri dari bidang industri dan pertanian.
D. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terbagi dalam sekolah tinggi pendidikan guru dan berbagai sekolah tinggi dan serta universitas. Untuk sekolah tinggi pendidikan guru tidak menuntut tamatan pendidikan menengah sebagai persyaratan masuk. Namun, banyak mahasiswa Iran yang belajar di luar negeri. Dalam tahun 1979 saja tercatat sebanyak 14.000 mahasiswa, masing-masing belajar di Amerika Serikat dan Republik Federal Jerman. Ada perbedaan yang kentara antara pendidikan di perkotaan apabila dibandingkan dengan pendidikan di pedesaan atau pedalaman. Sebagai contoh, di daerah perkotaan kira-kira 95% anak umur sekolah mengikuti pendidikan. Sementara, di daerah pedesaan atau pedalaman hanya 65% pada tahun 1980. Perbedaan pendidikan antara laki-laki dan wanita sangat signifikan.
Struktur pendidikan di Iran pada awal tahun 1990 membuka kesempatan luas bagi siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi mencakup universitas, pusat-pusat pendidikan guru, dan fakultas-fakultas teknik. Untuk masuk ke pendidikan tinggi, lembaga-lembaga ini menuntut persyaratan tamatan pendidikan menengah tingkat atas. Universitas mempunyai satu atau lebih fakultas dengan program strata satu atau undergraduate. Biasanya memerlukan waktu empat tahun, kecuali di program kedokteran, kedokteran gigi, dan kedokteran hewan.
Selanjutnya, selain pendidikan formal di Iran diselenggarakan juga kegiatan pendidikan non formal (upaya penghapusan buta huruf). Iran ikut dalam program UNESCO dan UNDP yang dinamakan The World Experimental Literacy Programme yang berpusat di Esfahan daerah Iran tengah dan di Dezful daerah Iran selatan. Prioritas program pendidikan ini adalah untuk kemampuan tulis baca (functional literacy).
Masalah utama mengenai pendidikan yang dihadapi di Iran sampai saat ini adalah bagaimana merekonsiliasikan antara nilai-nilai tradisonal dengan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana setelah revolusi tahun 1979 pendidikan di Iran menitikberatkan perhatian pada pendidikan moral individu dalam masyarakat. Pedoman bagi sekolah-sekolah harus didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam dengan tekanan utama pada dorongan dan penguatan keimanan. Kemudian bagaimana menghubungkan antara pendidikan dengan pekerjaan. Untuk itu para generasi mudah harus dibekali dengan teknik-teknik berlandaskan ilmu pengetahuan ilmiah serta keterampilan kerja agar mereka sadar akan perlunya produksi industri dan pertanian.

2. Kurikulum Pendidikan di Iran
Kurikulum pendidikan di Iran dilaksanakan secara terpusat. Tetapi dalam tahun 1970 ada usaha kearah perluasan partisipasi dalam proses penentuan isi dan penyiapan bahan pelajaran. Panitia-panitia khusus dibentuk untuk melakukan pengkajian ulang atau review atas rekomendasi yang diajukan panitia-panitia lokal dari daerah yang berbeda-beda dan oleh para ahli. Pengidentifikasian kebutuhan pendidikan dasar dilakukan oleh badan koordinasi atas dasar rekomendasi panitia khusus. Panitia ini membuat saran-saran mengenai isi dan metodologi untuk tiap mata pelajaran pada setiap tingkat kelas. Namun, badan koordinasilah yang akhirnya mengalokasikan waktu untuk setiap mata pelajaran pada setiap level. Hasil bahasan badan koordinasi dan panitia khusus dikirim kepada Dewan Tinggi Pendidikan untuk mendapatkan persetujuan akhir. Dewan ini menyampaikan rencana ini kepada para penulis untuk dijadikan buku teks. Panitia daerah dan propinsi mengkaji atau memperbaiki buku teks yang disusun para penulis, dan mengusulkan revisi. Di tingkat Perguruan Tinggi para dosenlah yang menentukan isi mata kuliah.
Metodologi pengkajian bermula menirukan cara yang dipakai di Maktab yang bernuansa keagamaan dan mengutamakan hapalan. Kenyataan bahwa pada awal abad ke-20 kelas cenderung besar dan buku-buku sangat kurang, metode hapalan menjadi populer, begitu juga sistem pekerjaan rumah yang tidak lebih dari hanya sekedar menyalin kalimat-kalimat dari buku teks, bahkan disalin beberapa kali. Dari kaca mata para pendidik tradisional, siswa yang terbaik adalah yang dapat mengucapkan kembali isi buku teks tanpa melihat yang tertulis atau resitasi. Guru melaksanakan cara ini dengan mengambil buku siswa dan menyuruh mereka menyebutkan kembali apa yang tertulis dalam buku. Dengan didirikannya sekolah-sekolah pendidikan guru, mulailah diperkenalkan metode aktif. Pada beberapa sekolah di pedesaan metode ini kelihatannya menampilkan hasil memuaskan yang guru-gurunya adalah anggota korp pria dan wanita yang belum kenal metode hafalan. Akan tetapi, metode mengajar harus menghadapi cara lama yang sudah tertanam lama yaitu mengandalkan hapalan dan ingatan atau memorization.
Revolusi Iran pada tahun 1979 telah mengubah bentuk negara dari monarki menjadi republik Islam. Pada September 1979, pemerintah menasionalisasi seluruh sekolah swasta, menghapuskan pengajaran bahasa-bahasa asing barat dan coeducation yang mencampurkan siswa laki-laki dan wanita dalam satu kelas, dan juga mengurangi pendidikan musik dan seni. Pendidikan dasar dan menengah terbuka untuk siapa saja yang belajar. Walaupun universitas ditutup selama tiga tahun, tetapi berangsur-angsur dibuka kembali tahun 1984.
Jadi, semakin jelas bahwa metode pendidikan barat ditolak di Iran. Sungguhpun demikian Iran mengakui perlunya ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi Iran menginginkan agar cara mengajarnya diubah. Sudah banyak dibicarakan penanaman nilai-nilai Islam serta kesamaan dan keadilan.

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Universitas Sriwijaya Indonesia








Sumber : http://www.unsri.ac.id (diakses tanggal 25 April 2009).
A. Sejarah Berdiri
Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an yang diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakultet Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti".
Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama “Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat". Pengembangan terus dilanjutkan sampai pada mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit).
Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lambaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan tanah seluas 712 hektar, di Inderalaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Peresmian Kampus Unsri Indralaya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.
B. Visi dan Misi







Sumber : http://www.unsri.ac.id (diakses tanggal 25 April 2009).
Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang dapat melaksanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan pembangunan Nasional. Perguruan tinggi dituntut pula untuk senantiasa berubah dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan pembangunan, disamping menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan informasi dunia. Dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad XXI ini, Unsri telah melakukan pengkajian lingkungan internal untuk melihat kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), dan pengkajian lingkungan eksternal untuk melihat peluang (Oppurtunities) dan tantangan (Threat) yang akan dihadapi. Dari kajian SWOT ini dirumuskan visi, Misi dan Tujuan Unsri menghadapi abad XXI.
1. Visi Unsri
Visi Universitas Sriwijaya pada tahun 2020 adalah Unsri pada dasawarsa kedua abad ke-21 merupakan perguruan tinggi termuka di Indonesia yang berbasis riset, memiliki keunggulan di berbagai cabang ilmu, khususnya di bidang pengembangan sumber daya alam, untuk menghasilkan manusia yang bertaqwa kepada TYME, berkualitas, berakhlak tinggi, berbudaya, bersemangat ilmiah, dan menguasai serta mampu mempergunakan iptek, informasi, dan kesenian untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
2. Misi Unsri
Untuk mewujudkan visinya, Unsri menyusun misi salah satu diantaranya adalah menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan iptek dan/atau kesenian dan sebagainya.
3. Tujuan Unsri
Adapun tujuan dari Unsri diselenggarakan, diantaranya adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mandiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta menghasilkan tenaga terdidik dan terlatih yang terampil dan andal untuk menopang pembangunan bangsa dan sebagainya.
4. Strategi dan Pengembangan Unsri
Dengan memperhatikan isu strategik utama secara nasional dan dikaitkan dengan hasil kajian lingkungan internal dan eksternal, didapatlah strategi pengembangan yang dilaksanakan Unsri menuju Visi 2020, sebagai berikut:
a. Pengembangan Unsri sebagai pusat pendidikan;
b. Pengembangan Unsri sebagai pusat penyebarluasan ipteks bagi masyarakat;
c. Pengembangan kelembagaan dan organisasi;
d. Pengembangan SDM serta kemahasiswaan dan lain-lain.
5. Fakultas
Unsri sampai dengan saat ini memiliki sepuluh fakultas yang terdiri dari:
1. Fakultas Ekonomi
FE memiliki beberapa program pendidikan, antara lain Jurusan Manajemen (S1), Jurusan Ekonomi Pembangunan (S1), Jurusan Akuntansi (S1), Kesekretariatan (DIII) dan Akuntansi (DIII). Disamping mengelola program pendidikan reguler (kelas pagi), Fakultas Ekonomi juga mengelola program pendidikan ekstensi (kelas sore) untuk program studi Manajemen, Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi.
2. Fakultas Hukum
FH hanya memiliki satu program pendidikan yaitu Jurusan Ilmu Hukum (S1) reguler di kampus Indralaya dan Jurusan Ilmu Hukum sore di kampus Bukit Besar Palembang.
3. Fakultas Teknik
FT memiliki beberapa program pendidikan antara lain Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Teknik Pertambangan, Program Studi Teknik Mesin, Program Studi Teknik Kimia, Teknik Elektro serta Teknik Arsitektur.
4. Fakultas Kedokteran
FK memiliki beberapa program pendidikan antara lain Program Studi Pendidikan Dokter (S1), Program Studi Ilmu Keperawatan (S1), Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1), Program Studi Kedokteran Gigi (S1), Program Studi Teknik Gigi (DIII), Program Studi Ilmu Kesehatan Anak (Spesialis), Program Studi Ilmu Bedah (Spesialis), Program Studi Ilmu Penyakit Mata (Spesialis), Program Studi Ilmu Penyakit Dalam (Spesialis), Program Studi Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Spesialis), Program Studi Ilmu Patologi Anatomi (Spesialis), serta Program Studi Ilmu Penyakit Syaraf (Spesialis).
5. Fakultas Pertanian
FP memmiliki beberapa program pendidikan, antara lain Program Studi Agronomi (S1), Program Studi Ilmu Tanah (S1), Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (S1), Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis (S1), Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (S1), Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (S1), Program Studi Teknik Pertanian (S1), Program Stusi Nutrisi dan Makanan Ternak (S1), Program Studi Budidaya Perairan (S1), serta Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FKIP memiliki banyak program pendidikan, antara lain Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (S1), Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sastra Indonesia dan Daerah (S1), Program Studi Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (S1), Program Studi Pendidikan Sejarah (S1), Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi (S1), Program Studi Pendidikan Matematika (S1), Program Studi Pendidikan Biologi (S1), Program Studi Pendidikan Kimia (S1), Program Studi Pendidikan Fisika (S1), Program Studi Pendidikan Teknik Mesin (S1), Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (S1), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1), Program Studi Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (DII), dan Program Studi Pendidikan Bimbingan & Konseling (S1).
7. Fakultas Sosial dan Politik
FISIP hanya memiliki dua program pendidikan, yaitu Program Studi Ilmu Administrasi Negara (S1) dan Program Studi Sosiologi (S1).
8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FMIPA memiliki empat program pendidikan yaitu Program Studi Matematika (S1), Program Studi Fisika (S1), Program Studi Kimia (S1), Program Studi Biologi (S1), serta Program Studi Ilmu Kelautan (S1).
9. Fakultas Ilmu Komputer
Fasilkom memiliki beberapa program pendidikan, antara lain Program Studi Teknik Informatika (S1), Program Studi Sistem Komputer (S1), Program Studi Sistem Informasi (S1), Program Studi Manajemen Informatika (DIII), Program Studi Komputerisasi Akuntansi (DIII), serta Program Studi Teknik Komputer (DIII).
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
FKM merupakan fakultas baru sebagai perluasan dari program studi kesehatan masyarakat. Rencananya baru akan dimulai tahun akademik 2009/2010.
Selanjutnya, dalam makalah ini secara khusus hanya akan membahas penyelenggaraan pendidikan tinggi di Unsri dengan melihat ketentuan kurikulum yang ditetapkan dan diberlakukan di FKIP Unsri.
Sejarah berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini dimulai dengan didirikannya kursus B-1 Bahasa Inggris Negeri Palembang pada tanggal 1 Oktober 1958. Perkembangan selanjutnya adalah terjadinya "keluar masuknya" FKIP di lingkungan Unsri sebagai pengaruh perubahan kebijaksanaan nasional. Pada tanggal 3 Mei 1961 terbit SK Bersama Menteri PTIP dan Menteri PDK tentang penyatuan FKIP, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Institut Pendidikan Guru (IPG). SK bersama tersebut mengatur pembentukan Institus Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) induk, yaitu: IKIP Bandung, IKIP Jakarta, IKIP Yogyakarta dan IKIP Malang. Berdasarkan SK Bersama itu FKIP Unsri menjadi bagian dari IKIP Bandung dan disebut sebagai IKIP Bandung Cabang Palembang, yang terdiri dari empat fakultas: Fakultas Keguruan sastra dan Seni (FKSS), Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), yang masing-masing dipimpin oleh seorang Dekan Muda. IKIP Bandung Cabang Palembang dipimpin oleh Seorang Dekan Koordinator yang dibantu oleh Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan III.
Visi FKIP Unsri adalah pada dasawarsa kedua abad ke-21 merupakan lembaga yang unggul dalam pengembangan SDM, riset, informasi, dan inovasi kependidikan. Kemudian, FKIP Unsri memiliki visi untuk menyelenggarakan, membina, dan mengembangkan:
1) pendidikan yang menghasilkan tenaga kependidikan dan tenaga ahli yang profesional serta mampu bersaing secara global;
2) penelitian di bidang kependidikan dan ilmu murni yang menghasilkan informasi dan pembaharuan kependidikan; dan
3) pengabdian yang berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
Dalam situs http:// www.fkip_unsri.ac.id (diakses tanggal 25 April 2009) diketahui bahwa struktur kepengurusan di FKIP Unsri periode 2009-2014 adalah:
Dekan
Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A., Ph.D.
Pembantu Dekan I
Dr. Mulyadi Eko Purnomo, M.Pd.
Pembantu Dekan II
Drs. Made Sukaryawan, M.Si.
Pembantu Dekan III
Dra. Trimurti Saleh, M.A.

Ketua Program S1 Ekstensi
Drs. H. Loman Bolam, M.Si.
Sekretaris
Ernalida, S.Pd., M.Hum.
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Drs. Suhardi Mukmin, M.Hum
Sekretaris
Dra. Hj. Zahra Alwi, M.Pd.
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Dra. Hj. Sri Indrawati, M.Pd.
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Ida Rosmalina, S.Pd., M.Pd.
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Drs. Syafruddin Yusuf, M.Pd.
Sekretaris
Drs. Djumadino
Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Dra. Siti Fatimah, M.Si.
Ketua Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dra. Sri Artati Waluyati, M.Hum.
Ketua Prodi Pendidikan Sejarah
Dr. Murni, M.A.
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Drs. Adeng Slamet, M.Si.
Sekretaris
Drs. Endang Dayat, M.Si.
Ketua Prodi Pendidikan Matematika
Dra. Hj. Nyimas Aisyah, M.Pd.
Ketua Prodi Pendidikan Fisika
Syuhendri, S.Pd., M.Pd.
Ketua Prodi Pendidikan Kimia
Drs. Hadeli L., M.Si.
Ketua Prodi Pendidikan Biologi
Drs. Khoiron Nazip, M.Si.
Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin
Drs. H. Ali Fikri Asri
Ketua Prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Drs. Meirizal Usra, M.Kes.
Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling
Dra. Harlina, M.Sc.
Ketua Prodi PGSD dan PGTK
Drs. Supriyadi, M.Pd.

Kepala Bagian Tata Usaha
Zainal Bahri, S.E.
Kepala Bagian Akademik
Asniwati, S.Pd.
Kepala Bagian Keuangan dan Kepegawaian
Syamidin Zaiya, S.E.
Kepala Bagian Kemahasiswaan
Masye Max, S.Sos.
Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan
Drs. Firusdi Abikasman
Koordinator Tim ICT FKIP
Apit Fathurohman, S.Pd., M.Si.
Wahdian, S.E.

Sementara itu, Jurusan dan Program Studi yang terdapat di FKIP Unsri sampai dengan saat ini, yaitu:
1. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Terdiri dari dua program studi reguler dan dua program studi ekstensi, yaitu:
1) Bahasa Inggris Reguler
2) Bahasa dan Sastra Indonesia Reguler
3) Bahasa Inggris Ekstensi
4) Bahasa dan Sastra Indonesia Ekstensi
2. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Terdiri dari tiga program studi reguler dan tiga program studi ekstensi, yaitu:
1) Pendidikan Ekonomi Akuntansi Reguler
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Reguler
3) Pendidikan Sejarah Reguler
4) Pendidikan Ekonomi Akuntansi Ekstensi
5) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Ekstensi
6) Pendidikan Sejarah Ekstensi
3. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Terdiri dari empat program studi reguler dan empat program studi ekstensi, yaitu:
1) Pendidikan Matematika Reguler
2) Pendidikan Fisika Reguler
3) Pendidikan Kimia Reguler
4) Pendidikan Biologi Reguler
5) Pendidikan Matematika Ekstensi
6) Pendidikan Fisika Ekstensi
7) Pendidikan Kimia Ekstensi
8) Pendidikan Biologi Ekstensi
4. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
5. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
6. Program Studi Bimbingan dan Konseling
7. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
8. Program Studi Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak
Adapun untuk menyelesaikan program S1 menurut kurikulum tahun 2001 dalam Buku Pedoman FKIP Unsri (2004:47) mahasiswa harus menyelesaikan semua mata kuliah dan kegiatan akademik lainnya sebanyak 154-160 sks. Mata kuliah itu tersebar dalam 1-8 dan terdiri atas beberapa kelompok mata kuliah sebagai berikut:
1) Mata Kuliah Umum (MKU) maksimal 10 sks
2) Mata Kuliah Kependidikan (MKK) maksimal 15 sks
3) Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM) maksimal 22 sks
4) Mata Kuliah Jurusan dan Bidang Studi (MKJBS) maksimal 105 sks
5) Mata Kuliah Pilihan (MKP) maksimal 8 sks
Sementara, berdasarkan kurikulum tahun 2004 dalam Buku Pedoman FKIP Unsri (2004:49) mahasiswa harus menyelesaikan semua mata kuliah dan kegiatan akademik lainnya sebanyak 150 sks. Mata kuliah itu tersebar dalam semester 1-8 dan terdiri atas beberapa kelompok mata kuliah sebagai berikut:
1) Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) maksimal 10 sks
2) Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) maksimal 13 sks
3) Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) maksimal 103 sks
4) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) maksimal 20 sks
5) Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) maksimal 4 sks
6) Selain itu mahasiswa dapat mengambil Paket Tambahan pada Program Studi lain sebanyak 10 sks
Deskripsi kelompok mata kuliah di atas, sebagai berikut:
1) MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa tterhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2) MKK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memmberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
3) MKB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai dann akan memberikan pengalaman belajar.
4) MPB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
5) MBB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
Kemudian, penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan melalui kegiatan ceramah, diskusi, seminar, simposium, diskusi panel, lokakarya, penelitian, praktik lapangan, praktik laboratorium, atau kegiatan lainnya. Sedangkan, syarat mahasiswa dapat mengikuti kegiatan pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) terdaftar sebagai mahasiswa;
2) mengisi dan menyerahkan KRS untuk semester yang ditempuh;
3) memiliki kartu kuliah untuk tiap mata kuliah yang akan diikutinya.
Frekuensi kegiatan kuliah adalah jumlah pertemuan dalam perkuliahan yang harus dipenuhi. Apabila perkuliahan belum mencapai 12 kali (80%) tatap muka, dosen bersangkutan harus melengkapinya sebelum ujian akhir semester (dilaksanakan di luar jadwal perkuliahan yang telah ditetapkan). Sementara, kegiatan akademik pada suatu tahun akademik diselenggarakan dalam 2 semester yaitu semester ganjil dan semester genap. Semester ganjil dimulai bulan September-Januari tahun berikutnya, semester genap dimulai Februari-Juni. Jumlah perkuliahan satu semester adalah 19 minggu dengan rincian berikut:
1) masa pengenalan studi/bimbingan studi 1 minggu;
2) masa kuliah 15 minggu;
3) masa evaluasi tengah semester 1 minggu;
4) masa evaluasi akhir semester 2 minggu.
Perubahan mata kuliah dapat dilakukan setelah perkuliahan berlangsung paling lama 3 minggu, mahasiswa diperkenankan mengubah mata kuliah yang diambilnya semula. Prosedur perubahan ini dilakukan melalui pengisian Kartu Peubahan Rencana Studi dan harus diketahui oleh Pembimbing Akademik mahasiwa bersangkutan serta Ketua Program Studi/Jurusan. Dalam KPRS harus tercantum semua mata kuliah yang diambil pada semester itu.
Terakhir, kegiatan akhir program dilaksanakan dalam bentuk program pengalaman lapangan (PPL), penelitian untuk penyusunan penulisan skripsi, tesis atau disertasi. Pelaksanaan kegiatan atau penulisan skripsi atau tesis oleh mahasiswa dibimbing oleh 2-3 orang dosen pembimbing yang terdiri atas pembimbing utama dan pembimbing pembantu.

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di University of Teheran Iran






Sumber : http://www.ut.ac.ir (diakses tanggal 25 April 2009).
Sistem pendidikan nasional Iran telah diterapkan sejak abad ke-19, dimana pelaksanaan dan substansinya hampir sama dengan sistem pendidikan di Perancis. Sebelum pertengahan abad ke-19, pendidikan telah dihubungkan dengan lembaga keagamaan. Politeknik sekolah pertama telah dibentuk oleh pemerintah pada tahun 1851. Sementara itu, Kementerian Pendidikan dibentuk pada tahun 1910 setelah revolusi konstitutional tahun 1906 dan didirikan perguruan tinggi negeri di tahun 1925, sedangkan Universitas Teheran resmi didirikan pada tahun 1934.
University of Teheran atau Universitas Teheran adalah universitas yang paling tua dan terbesar di Iran. Seperti halnya suatu lambang tentang pendidikan tertinggi di dalam negeri. Pusat kegiatan ilmiah ini adalah ketika memasuki gerbang Iran ke dalam peradaban yang baru. Ini juga mengindikasikan bahwa sebagai salah satu pelopor dari masyarakat dalam kegiatan, ilmiah, politik, sosial dan hal penting lainnya. Oleh karena itu, sejak yayasan berdiri tahun 1934, Universitas Teheran telah memainkan peranan penting di bidang akademis, sosial, budaya dalam kehidupan yang berhubungan dengan Iran.
UT sebagai suatu universitas terbesar atau menyeluruh terdiri atas 7 kampus, 12 fakultas dan 33 lembaga ilmiah dan penelitian. UT dipimpin oleh salah satu dari orang Iran, dimana universitas ini memiliki suatu reputasi internasional untuk pelatihan dan risetnya yang berkualitas. UT mempunyai lebih kurang 32.000 mahasiswa dan lebih dari 1.550 anggota fakultas. Kampus utama UT terletak dijantungnya kota Teheran. UT mempunyai banyak kampus yang tersebar diseluruh kota Tehran dan di luar kota Teheran.
Sebagai tambahan terhadap sebuah pengalaman besar didalamnya menyediakan tenaga pengajar yang bermutu tinggi. Dimana mereka mengajar dengan fasilitas riset dan menemukan teknologi pencangkulan pertama di dunia. UT mempunyai suatu catatan mengesankan dalam melatih para mahasiswa internasional. Saat ini, di UT ada 350 mahasiswa asing dari berbagai negara yang belajar berbagai bidang berbeda untuk mendapatkan gelar dan tingkatan lulusan. Bahasa nasional di Iran adalah bahasa Parsi, kecuali untuk sejumlah program akademis. Untuk menyiapkan para mahasiswa asing pada pelatihan akademis dan mereka juga tinggal di Iran. Universitas menawarkan perlunya diadakan kursus melalui pusat pendidikan internasionalnya. Untuk studi di UT, ada beberapa perkumpulan internasional, seperti Persia terdiri dari IAU, ICSU, dan AUAP.
Perpustakaan Universitas adalah salah satu dari perpustakaan yang terbesar di Iran dan sebagai sumber utama untuk para mahasiswa dan akademisi diseluruh negeri tersebut. Perpustakaan berlangganan mempunyai cakupan yaang luas terdiri dari jurnal internasional dan mempunyai suatu koleksi yang unik. Mengenai naskah ada yang tulisan tangan dan ada juga yang tersedia dalam format elektronik.
Selain itu, universitas mempunyai fasilitas olahraga modern dan fasilitas kesehatan bersama dengan baik serta dilengkapi asrama bagi para mahasiswa. Para mahasiswa UT terlebih dahulu mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi yang dilakukan secara nasional. Dimana mereka yang lulus dan terpilih dari banyak calon mahasiswa adalah mereka yang terbaik di dalam negeri tersebut. UT juga menerima para mahasiswa internasional dengan menawarkan informasi mengenai program akademis yang berbeda ke calon pelamar atau mahasiswa asing. Formulir lamaran tersedia di UT Iran yang dapat didownload melalui website resmi http://www.ut.ac.ir.
Selanjutnya, fakultas yang terdapat di Universitas Teheran Iran ini ada sebanyak 12 fakultas, antara lain:
1. Faculty of Economics/ Fakultas Ekonomi
2. Faculty of Enterprenership/ Fakultas Kewirausahaan
3. Faculty of Environment/ Fakultas Lingkungan
4. Faculty of Foreign Language and Literature/ Fakultas Literatur dan Bahasa Asing
5. Faculty of Law and Political Science/ Fakultas Hukum dan Ilmu pengetahuan Politis
6. Faculty of Letters and Humanities/ Fakultas Sastra dan Ras manusia
7. Faculty of Management/ Fakultas Manajemen
8. Faculty of Psycal Education and Sport Science/ Fakultas Pendidikan Fisika dan Ilmu Pengetahuan Olahraga
9. Faculty of Psychology and Education/ Fakultas Ilmu Jiwa dan Pendidikan
10. Faculty of Social Science/ Fakultas Ilmu Sosial
11. Faculty of Teogoly and Islam Studies/ Fakultas Teogoli dan Islam Belajar
12. Faculty of Veterinary Medicane/ Fakultas Kedokteran Hewan Medicane
Pembahasan berikutnya dikhususkan pada Fakultas Ilmu Jiwa dan Pendidikan sebagai salah satu fakultas yang ada di UT Iran. Hal ini dengan pertimbangan bahwa pada pembahasan sebelumnya di Universitas Sriwijaya juga diambil contoh penyelenggaraan pendidikan dan ketentuan kurikulum di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan secara umum.
Fakultas Ilmu Jiwa dan Pendidikan merupakan fakultas pilihan di UT Iran. Fakultas ini memiliki seprang Dekan dengan tiga asisten atau Pembantu Dekan. Tugas mereka adalah mengatur penelitian, administrasi, akademik dan komplementer urusan pendidikan. Fakultas ini memiliki enam departemen atau jurusan antara lain:
1. Psikologi Perencanaan dan Administrasi Bidang Pendidikan
2. Pendidikan dan Administrasi Perencanaan Filosofis dan Dasar Pendidikan
3. Kemasyarakatan Filosofis dan sosiologis
4. Yayasan Pendidikan Dasar Pendidikan Psikologis
5. Yayasan Pendidikan Kurikulum, Metode Interviu Kurikulum dan instruksional
6. Perpustakaan Metoda dan Ilmu Pengetahuan
Informasi perpustakaan dan sains program yang ditawarkan oleh fakultas ini berupa program-program diantaranya:
1) Sarjana Muda Sastra Berijazah Pendidikan dan Psikologi;
2) Sarjana Muda Seni Gelar dalam Pendidikan dan psikologi;
3) Sarjana Muda Sastra Lingkup kerja kepustakaan;
4) Sarjana Muda Sastra Ilmu Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan;
5) Program Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Administrasi Bidang Pendidikan
6) Program Pengembangan Kurikulum serta Perencanaan Bidang pendidikan
7) Program Perencanaan, Pengembangan Kurikulum dan Riset Pendidikan
Pendidikan dan Penelitian Program Derajat tingkat MA di Psikologi Bidang Pendidikan dengan gelar akademik Magister Art. Program Pendidikan Psikologi tentang Anak-Anak Pengecualian dengan gelar akademik Magister Art. Program derajat tingkat Doktor Filsafat yaitu Sejarah dan Filosofi Pendidikan. Dari keseluruhan program yang ada di Fakultas ini terdapat 1200 mahasiswa.
Masing-masing departemen memiliki staf penuh waktu. Fakultas yang juga mempekerjakan pakar dari fakultas lain di universitas dan lembaga-waktu sebagai bagian anggota staf. Ada sekitar 60 lebih anggota fakultas dan dosen di fakultas ini. Berikutnya adalah lembaga dan pusat-pusat berafiliasi ke fakultas ini antara lain Pusat Pendidikan dan Teknologi, Bahasa Asing di Laboratorium, Laboratorium Psikologi Anak, Psikologi, Pendidikan dan Administrasi Perencanaan, Psikologis Yayasan Pendidikan, Perpustakaan dan Informasi Sains, Kurikulum dan Petunjuk Metode, Filosofis dan Sosiologis Yayasan Pendidikan.

Perbandingan Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Sriwijaya
dengan University of Teheran Iran
1. Persamaan Pendidikan di Universitas Sriwijaya dengan University of Teheran
Membuat perbandingan penyelenggaraan pendidikan di Unsri dengan UT Iran sangatlah sukar, salah satu penyebabnya adalah kekurangan dalam referensi yang digunakan untuk menemukan persamaan diantara kedua universitas tersebut. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa kedua universitas ini sama-sama masuk Top 6000 University in World. Dimana Unsri menduduki rangking ke-5857, sedangkan UT Iran menduduki rangking ke-990. Meskipun kajian dalam perbandingan ini masih sangat dangkal, namun penulis mencoba menguraikannya dalam bentuk matriks dalam tabel di bawah ini.
TABEL 1
PERSAMAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA DENGAN UNIVERSITY OF TEHERAN IRAN

NO KATEGORI UNIVERSITAS PERSAMAAN
UNSRI UT IRAN
1 SEJARAH BERDIRI Menghasilkan generasi handal penerus bangsa Memenuhi tuntutan akan pembangunan bangsa SAMA
2 KULTUR UNIVERSITAS Menuju Universitas Riset 2020 Universitas bercirikan keunggulan bidang penelitian dan teknologi yang dihasilkan HAMPIR SAMA
3 KULTUR MAHASIWA Heterogen (Mayoritas Muslim) melalui seleksi nasional Heterogen (Mayoritas Muslim) seleksi nasional SAMA
4 ORIENTASI STUDI Mempelajari Ilmu-Ilmu Umum Mempelajari Ilmu-Ilmu Umum dan satu fakultas Ilmu Agama HAMPIR SAMA
Lanjutan tabel 1
NO KATEGORI UNIVERSITAS PERSAMAAN
UNSRI UT IRAN
5 STRATEGI Sebagai pusat pendidikan dan pengembangan Sebagai pusat pendidikan dan pengembangan SAMA
6 KURIKULUM UMUM Sesuai dengan ketentuan UNESCO Sesuai dengan ketentuan UNESCO SAMA
7 BEBAN KULIAH 150-160 sks 150-160 sks HAMPIR SAMA
8 FAKULTAS Ada FE, FKIP, FH, FP, FISIP, FK Ada FEco, Fenv, FFLL, FLPS, FLH, FM, FPESS, FPE, FSS, FVM HAMPIR SAMA
9 JURUSAN/
PROGRAM STUDI Ada Program Studi Bimbingan dan Konseling Ada Psikologi Perencanaan dan Administrasi Pendidikan HAMPIR SAMA
10 JUMLAH MAHASISWA Banyak (sekitar 13.000 mahasiswa) Banyak (sekitar 32.000 mahasiswa) HAMPIR SAMA
11 ASAL MAHASISWA Dalam dan luar negeri (relatif sedikit) Dalam dan luar negeri (merata) SAMA
12 TENAGA PENGAJAR Dosen berkualitas melalui tes masuk Dosen berkualitas melalui tes masuk SAMA
13 LETAK UNIVERSITAS Di Ibukota Provinsi dan Ibukota Kabupaten Di Ibukota Negara dan sekitarnya HAMPIR SAMA
14 PENILAIAN DUNIA Masuk Webometrics Top 6000 University in World Masuk Webometrics Top 6000 University in World SAMA
15 STATUS UNIVERSITAS Negeri Negeri SAMA
16 MASA STUDI 1-8 semester (empat tahun bisa kurang atau lebih) 1-8 semester (empat tahun bisa kurang atau lebih) SAMA
17 KEBIJAKAN PENDIDIKAN Mengacu pada kebijakan Menteri Pendidikan Nasional (Depdiknas khususnya Dikti) Mengacu pada kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Iran HAMPIR SAMA
18 BIAYA PENDIDIKAN Swadana mahasiswa dan beasiswa dari pemerintah, swasta, dan hibah negara lain Swadana mahasiswa dan beasiswa dari pemerintah, swasta, hibah negara lain SAMA
19 BEASISWA Dari pemerintah, swasta, dan hibah pendidikan dari negara lain Dari pemerintah, swasta, dan hibah pendidikan dari negara lain SAMA
20 KALENDER AKADEMIK Perkuliahan dilaksanakan dua semester (ganjil dan genap) dalam satu tahun akademik serta ada semester khusus Perkuliahan dilaksanakan dua semester (ganjil dan genap) dalam satu tahun akademik tertentu HAMPIR SAMA
21 FASILITAS Disiapkan asrama bagi mahasiswa Disiapkan asrama bagi mahasiswa SAMA
2. Perbedaan Pendidikan di Universitas Sriwijaya dengan University of Teheran
Membandingkan Unsri dengan UT Iran dilihat dari perbedaan penyelenggaraan pendidikan kedua universitas ini, menurut penulis masih lumayan mudah daripada membuat persamaan antara keduannya. Di bawah ini penulis akan menyajikan perbedaan penyelenggaraan pendidikan di Unsri dengan UT Iran dalam tabel, sebagai berikut:
TABEL 2
PERBEDAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DI UNIVERSITAS SRIWIJAYA DENGAN UNIVERSITY OF TEHERAN IRAN
NO KATEGORI UNIVERSITAS PERBEDAAN
UNSRI UT IRAN
1 SEJARAH BERDIRI Resmi tahun 1960 Tahun 1934 BEDA
2 KAMPUS 2 kampus 7 kampus BEDA
3 FAKULTAS 10 fakultas
Tidak ada Fakultas Kewirausaan dan Fakultas Teologi dan Belajar Islam 12 fakultas
Ada Fakultas Kewirausaan dan Fakultas Teologi dan Belajar Islam BEDA
4 LEMBAGA 4 lembaga 33 lembaga BEDA
5 JURUSAN/
PROGRAM STUDI FKIP (3 Jurusan) FPE (6 Jurusan) BEDA
6 REPUTASI Nasional Nasional dan Internasional BEDA
7 RANGKING DUNIA Webometrics Unsri ke-5857 Webometrics UT Iran ke-990 BEDA
Demikian tabel tentang perbedaan penyelenggaraan pendidikan di Unsri dengan UT Iran dibuat dan dirangkum dari berbagai sumber yang ada.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa antara pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia dengan di Iran masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Selain itu, terdapat persamaan maupun perbedaan yang mendasar, misalnya persamaan dalam penyebaran guru belum merata. Lalu perbedaannya adalah Sisdiknas di Indonesia dilaksanakan bersifat semi desentralisasi, sedangkan di Iran bersifat sentralistik.
Selanjutnya, perbandingan struktur pendidikan tinggi di Universitas Sriwijaya dengan di University of Teheran Iran terdapat adanya persamaan dan perbedaan, seperti sama-sama universitas negeri. Bedanya adalah Unsri hanya mempunyai 10 fakultas, sedangkan di UT Iran terdapat 13 fakultas dan lain-lain. Jadi, diantara kedua universitas ini masing-masing mempunyai persamaan dan perbedaan serta kelebihan dan kekurangan.
Daftar Pustaka

Fadjar, A.Malik. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
FKIP Universitas Sriwijaya. 2006. Buku Pedoman FKIP Universitas Sriwijaya. Indralaya : FKIP Universitas Sriwijaya.
Fokusmedia. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokusmedia.
Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi (ed). 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.
http://yusufwibisono.multiply.com. Fakta Dunia Pendidikan di Negeri Muslim. Diakses tanggal 20 April 2009.
http://www.depdiknas.go.id. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Diakses tanggal 25 April 2009.
http://www.dikti.go.id. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Diakses tanggal 25 April 2009.
http://www.unsri.ac.id. Sejarah Universitas Sriwijaya. Diakses tanggal 25 April 2009.
http://www.fkip_unsri.ac.id. Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Diakses tanggal 25 April 2009.
http://www.mche.or.ir. University of Teheran Iran. Diakses tanggal 20 April 2009.
http://www.irandoc.ac.ir. Info and Link University. Diakses tanggal 20 April 2009.
http://www.ut.ac.ir. Overview and Departement in University of Teheran Iran. Diakses tanggal 20 April 2009.
Indrajit, R. Eko dan R. Djokopranoto. 2006. Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Yogyakarta : Andi Offset.
Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung Press.
Prabawa, Andi Haris dan Siti Zuhriah Ariatmi. 2002. Paradigma Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2000. Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Sinar Grafika. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Sinar Grafika.
Supriadi, Dedi. 1997. Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia. Jakarta : Rosda Jayaputra.
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.
Tadjab. 1994. Perbandingan Pendidikan; Studi Perbandingan Tentang Beberapa Aspek Pendidikan Barat Modern, Islam dan Nasional. Surabaya : Karya Abditama.
Universitas Sriwijaya. 2008. Buku Pedoman Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2008/2009. Palembang : Universitas Sriwijaya.

Tidak ada komentar: