Senin, 04 Mei 2009

ANALISIS SILABUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI/ KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGOLAHAN INFORMASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

ANALISIS SILABUS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI/
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGOLAHAN INFORMASI
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Oleh :
KELOMPOK IV
Husnil Kirom
Emi Eka Sari
Yeni Desmawati
Fitria Dewi Yanti
M. Nirwan


PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Meski begitu banyak permasalahan pendidikan yang harus dipecahkan bersama. Dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak permasalahan dan tantangan yang berkaitan dengan dunia pendidikan di Indonesia di era globalisasi saat ini. Salah satu permasalahan pendidikan mendasar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah.
Sementara, profil pendidikan di Indonesia ternyata sangat kompleks, berbeda dengan pendidikan di negara lain. Sebagai gambaran mengenai ranking pendidikan tinggi maupun pendidikan dasar dan menengah pada tataran internasional menunjukkan rendahnya mutu. Selain itu, mutu pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Supaya mampu berperan dalam persaingan global terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya terlebih dahulu. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan. Jika tidak ingin bangsa Indonesia ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. SDM yang sangat berperan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah guru sebagai pendidik dan siswa sendiri sebagai generasi penerus dan harapan bangsa.
Berbicara mengenai kualitas SDM, pendidikan memegang peran yang sangat penting. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas SDM, maka pemerintah bersama-sama dengan berbagai kalangan akan terus berupaya mewujudkan amanat itu melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk membantu memecahkan masalah pendidikan serta menyerasikan perkembangan teknologi dengan dampak globalisasi, harus ada usaha sinergis yang memadukan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, informasi dan sosial ekonomi. Kesemuannya ini merupakan bidang kompetensi teknologi pendidikan. Untuk itu mutlak diperlukan tenaga profesi yang mahir dan ahli dalam bidang teknologi pendidikan.
Dikarenakan semakin pesatnya perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi serta kompleksnya usaha untuk pengembangan dan pembinaan SDM. Kini teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Gaya hidup menggunakan teknologi di Indonesia saat ini juga diterapkan di bidang pendidikan. Bentuk penerapan penggunaan teknologi di bidang pendidikan tersebut berupa pengenalan komputer dan perangkat TIK lain, pembelajaran tentang komputer dan TIK, penggunaan komputer dan TIK untuk belajar dan pembelajaran, komputer dan perangkat TIK digunakan sebagai media untuk membantu dan mempermudah kegiatan pembelajaran. Bidang pendidikan yang utama menjadi perhatian adalah pendidikan formal, yaitu pada jenjang sekolah dasar (SD), SMP, SMA dan SMK serta Perguruan Tinggi.
Penggunaan dan penerapan TIK ini tidak semata mengikuti perkembangan teknologi agar tidak dikatakan tertinggal, namun terutama ditujukan demi memajukan pendidikan kita. Kini beberapa sekolah telah menerapkan pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, Internet dan lainnya) untuk menyampaikan isi materi yang diajarkan. Komputer, internet, intranet, satelit, tape/video, TV interaktif dan CD ROM adalah bagian media elektronik yang dimaksudkan dalam kategori ini.
Penerapan TIK di sekolah-sekolah sudah diupayakan oleh pemerintah. Bentuk upaya tersebut dilakukan dengan pengadaan pelatihan bagi guru-guru agar guru dapat mengimbangi perkembangan teknologi, selain itu juga pemerintah sudah mengupayaan penyediaan unit komputer di masing-masing sekolah melalui Departemen Pendidikan Nasional bagian sarana dan prasarana. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai TIK di Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun dalam makalah ini rumusan masalah yang akan diangkat adalah:
1. Apasajakah substansi dari materi KKPI di SMK?
2. Apakah terdapat kesesuaian antara materi KKPI di SMK dengan tuntutan masyarakat atau dunia kerja?
3. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana TIK/KKPI dalam menunjang pembelajaran memadai?
4. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran KKPI di SMK?
5. Bagaimanakah cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran KKPI di SMK?

PEMBAHASAN

1. Substansi dari materi KKPI di SMK
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam penyusunannya, KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standae Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi.
Selanjutnya, menurut Muslich (2008:12-13) ada empat komponen dalam KTSP yaitu:
(1) tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
(2) struktur dan muatan KTSP
(3) kalender pendidikan
(4) silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berkaitan dengan komponen KTSP khususnya struktur dan muatan KTSP, untuk strukturnya sebagai berikut kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Secara dokumentatif, komponen KTSP dikemas dalam dua dokumen yaitu Dokumen I berisi acuan pengembangan KTSP, tujuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, dan kalender pendidikan. Dokumen II memuat silabus dari SK/KD yang dikembangkan sekolah (muatan lokal, mata pelajaran tambahan). Sebagai contoh struktur KTSP SMK terdiri dari silabus mata pelajaran wajib dan silabus muatan lokal.
Substansi materi Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK, antara lain:
Kelas X
Semester Ganjil
Alokasi Waktu : 30 x 45 menit
1. Mengoperasikan PC stand alone
1.1 Mengoperasikan operasi berbasis teks
1.2 Mengoperasikan operasi berbasis Graphic User Interface (GUI)
2. Mengoperasikan sistem operasi software
2.1 Menginstal sistem operasi software
2.2 Mengoperasikan software pengolah kata
2.3 Mengoperasikan software spreadsheet
2.4 Mengoperasikan software presentasi
2.5 Mengoperasikan software aplikasi basis data

Semester Genap
Alokasi Waktu : 84 x 45 menit
3. Mengolah data aplikasi
3.1 Melakukan entry data aplikasi dengan keyboard
3.2 Melakukan update data dengan utilitas aplikasi
3.3 Melakukan delete data dengan utilitas aplikasi
3.4 Melakukan entry data dengan image scanner
3.5 Melakukan entry data dengan OCR (Optical Character Recognition)
4. Mengoperasikan PC dalam jaringan
4.1 Menginstal software jaringan
4.2 Mengoperasikan jaringan PC dengan sistem operasi
5. Mengoperasikan Web-Design (Internet)
5.1 Mengoperasikan Web-Browser
5.2 Mengoperasikan software e-mail client

Kelas XI
Semester Ganjil
Alokasi Waktu : 32 x 45 menit
1. Mengolah data aplikasi
2.1 Melakukan entry data aplikasi dengan keyboard
2.2 Update data dengan utilitas aplikasi
2.3 Melakukan delete data dengan utilitas aplikasi
2.4 Melakukan entry data dengan image scanner

Semester Genap
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit
2. Mengoperasikan PC dalam jaringan
2.1 Menginstal software jaringan
2.2 Mengoperasikan jaringan PC dengan sistem operasi

Kelas XII
Semester Ganjil
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit
1. Mengoperasikan Web-Desain (Internet)
2. Mengoperasikan Web-Browser
3. Mengoperasikan software email client

2. Kesesuaian antara materi KKPI di SMK dengan tuntutan masyarakat atau dunia kerja
Dilihat SMK Negeri 3 Lubuklinggau, dan SMK Negeri Tugumulyo Musi Rawas. Materi KKPI yang diberikan kepada siswa dengan jurusan Teknik Mesin Otomotif (TMO), Teknik Audio Visual ( TAV) materi yang diberikan telah disesuai dengan tuntutan masyarakat atau dunia kerja, akan tetapi untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dikembangkan lebih agar sesuai dengan tuntutan masyarakat atau dunia kerja, dimana jurusan TKJ ini harus mendalam dalam pemahaman dan pengetahuannya dalam KKPI
3. Ketersediaan sarana dan prasarana TIK/KKPI dalam menunjang pembelajaran memadai
Ketersediaan sarana dan prasarana pada SMK Negeri 3 Lubuklinggau, dan SMK Negeri Tugumulyo Musi Rawas kurang memadai, komputer yang dimiliki hanya 15 unit dan 1 unit untuk digunakan oleh 2 siswa, terkadang dilakukan dengan rolling ( bergantian), jaringan ke internet sudah ada akan tetapi belum optimal
4. Pelaksanaan pembelajaran KKPI di SMK
Pelaksanaannya telah dilakukan dengan cukup baik. Sebagaimana kegiatan pembelajaran umumnya, pada proses pembelajaran mata pelajaran TIK dapat ditemui beberapa masalah, mulai dari masalah yang berkaitan dengan pribadi siswa hingga masalah teknis pelaksanaan. Adapun kemungkinan permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul diantaranya : adanya perbedaan karakter siswa (karakteristik siswa, belum adanya lembaga pendidikan yang secara khusus mendidik calon tenaga kependidikan di bidang Teknologi Komunikasi dan Informasi, dan masih kurangnya kemampuan sekolah melakukan perawatan dan upgrade secara kontinyu perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimilikinya.
Perbedaan karakter/karakteristik siswa. Ketika berbicara mengenai karakteristik siswa dalam kegiatan pembelajaran maka akan membahas mengenai latarbelakang siswa yakni latar belakang kemampuan siswa, daya tangkap. Cara belajar, hingga minat siswa secara umum. Selain itu juga akan berkaitan dengan bagaimana sikap seorang guru dalam menghadapi siswanya, serta keadaan / suasana kegiatan pembelajaran yang menjadi lingkungan belajar siswa.
Semua siswa memiliki pribadi yang berbeda-beda, dan dalam kegiatan pembelajaran yang menjadi topik utama berkaitan dengan karakteristik siswa adalah bagaimana latar belakang pengetahuan, minat dan respon siswa terhadap pembelajaran yang diberikan. Siswa di salah satu SMK berasal dari lulusan SMP yang berbeda-beda, tentunya dengan kemampuan serta pemahaman terhadap KKPI yang berbeda-beda pula. Dari kemampuan danpemahaman yang berbeda-beda tersebut didukung dengan minat yang berbeda-beda akan menimbulkan respon yang siswa yang berbeda-beda. Kecenderungan terjadi pada siswa yang sudah memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai KKPI ditunjang dengan minat yang bagus terhadap pembelajaran KKPI maka siswa tersebut akan sangat antusias mengikuti pembelajaran. Berbeda dengan siswa yang sudah mengenal dan sedikit mengerti KKPI namun minatnya terhadap pelajaran KKPI kurang maka respon siswa pun akan berbeda. Termasuk akan berbeda juga bila siswa tersebut belum mengenal KKPI tapi tidak ingin tahu dan siswa yang belum mengenal KKPI namun sangat ingin tahu. Bahkan pada zaman sekarang ini, siswa sudah lebih banyak tahu sebulum ia menerima pelajaran tersebut di sekolah, sehingga ketika di sekolah diberi pelajaran tersebut dan dia sudah merasa tahu maka minat untuk memperhatikan kurang bahkan dapat menimbulkan kejenuhan atau bosan pada siswa tersebut.
Menghadapi fenomena karakteristik siswa tersebt maka kegiatan pembelajaran kembali dibebankan kepada guru untuk dapat menciptakan kondisi peembelajaran yang kondusif, dapat mencakup semua siswa, dan menarik perhatian semua siswa. Maka cara yang dianataranya dapat dilakukan adalah dengan menggunanaan model danmetode pembelajaranyang sesuai atau divariasikan sehingga tidak menimbulkan kejenuhan. Guru sebisa mungkin mengusahakan penerapan model danmetode pembelajaran yang mampu mencakup dan mewakili minat kesemua siswa. Mulai dari model dan metode yang sederhana seperti penjelasan dan diskusi tanya jawab hingga praktek dan pengadaan tutor sebaya.
Bagi siswa yang sudah memiliki kemampuan lebih dari siswa lainnya karena saat dibangku SMP siudah menerima pelajaran KKPI maka akan jenuh bila harus mengulang pelajaran yang ia sudah bisa. Maka agar tidak jenuh sang siswa dapat dimintai untuk membantu siswa lainnya yang kesulitan, model ini disebut model tutor sebanya. Semakin banyak variasi model pembelajaran digharaplkan akan semakin membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan siswa tidak jenuh.
Belum adanya lembaga pendidikan yang secara khusus mendidik calon tenaga kependidikan di bidang Teknologi Komunikasi dan Informasi. Tenaga kependidkan di bidang KKPI pada saat ini kebanyakan berasal dari lulusan ilmu komputer dan sebagian berasal dari guru bidang lain yang memiliki kemampuan mengenai KKPI. Guru KKPI yang berasal dari lulusan ilmu komputer dapat dikatakan baik sekali pemahamannya mengenai komputer berkaitan dengan KKPI namun disisi lain, tenaga guru tersebut sebenarnya belum dibekali dengan bagaimana menjadi guru, bagaimana menyikapi siswa, bagaimana menggunakan metode atau model yang pas digunakan dan lain sebagainya. Sebaliknya bila tenaga guru KKPI tersebut berasal dari guru mata pelajaran lain yang kebetulan memiliki kemampua komputer KKPI. Guru tersebut dapat dikataka sudah memiliki bekal yang baik mengenai bagaimana seorrang guru terhadap siswanya, bagaimana mengkondisikan siswa belajar, metode dan model apa yang baiknya digunakan saat pembelajaran dan sebagainya. Guru tersebut belum tentu memiliki pemahaman komputer yang mendalam seperti pada lulusan komputer.
Sesungguhnya semua kemungkinan tersebut dapat saja menjadi sangat baik ketika masing-masing guru belajar danmelengkapi kekurangan dari dirinya agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Akan lebih baik lagi jika tenaga pengajar komputer KKPI memang dibina sedari awal dalam lembaga pendidikan yang mencetak tenaga-tenga pendidik Teknologi Informasi dan Komunikasi, jadi tenaga pengajarnya adalah tenaga profesional. Kemampuan sekolah untuk melakukan perawatan dan upgrade secara kontinu perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah dimilikinya. Sekolah sering kali mengabaikan perawatan perangkat Teknologi Informasi dan omunikasi yang dimiliki, sebagai salah satu contoh saja yaitu unit komputer. Semestinya dan sebaiknya unt komputer yang tersedia di sekolah menerima perawatan rutin setiap bulan atau dua kali dalam satu semester secara terus menerus sehingga perangkat Teknologi Informasi dan Teknolog tersebut dapat lebih lama digunakan dengan kondisi yang baik. Pada kenyataannya, kebanyakan perhatian sekolah lebih kepada usaha penambahan perangkat KKPI yang ada di sekolah, bukan pada perawatan, selain karena ketidak pahaman,ketidak sempatan/kesibukan juga karena kuntitas sering kali menjadi hitungan dibandingkan kualitas. Lebih dipentingkan jumlah komputer yang banyak namun perawatan kurang dibandingkan dengan jumlah komputer yang sedikit namaun perawatannya sangat baik.
5. Cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran KKPI di SMK
Cara mengatasi masalah yang dihadapi dengan melengkapi sarana dan prasarana dalam menunjang pembelajaran untuk materi KKPI tersebut. Memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran memerlukan tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam
menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. Pelajaran KKPI bukan hal yang baru namun termasuk baru dan memerlukan perhatian, karena dalamperjalaaan perkembangan peneraan mata pelajaran KKPI di sekolah-sekolah masih menyelesaikan atau minimal menekan permasalahan yang mungkin timbul pada pembelajaran mata pelajaran KKPI.
Beberapa cara yang dapat diusahakan dalamp upaya penanggulangan masalah pada pembelajaran KKPI dan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan diantaranya :
1. Penerapan metode dan model yang sesuai. Disesuaikan dengan keadan kelas, kondisi siswa / karakter siswa, kemampuan siswa, dan minat siswa.
2. Perlu dibuka jurusan baru dalam ilmu pendidikan yaitu pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencetak tenaga-tenaga profesional yang nantinya kaa mengajar KKPI.
3. Perlunya disediakan tenaga operator komputer disekolah untuk mengawasi keadan komputer, mengelola ruang komputer dan merawat unit-unit komputer yang ada disekolah. Alangkah lebih baiknya jika tenaga operator tersebut benar-benar orang yang mengerti mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingg dalam erawatan unit perangkat KKPI benar-benar merawat perangkat tersebjut dari luar dan dalam, bukan sekedar menjaga agar tidak kotor tetepai juga menjaga / memelihara agar tidak rusak perangkat didalamnya, dan lain sebagainya.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran TIK di SMK dinamakan KKPI (keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi). Substansi KKPI lebih kompleks jika dibandingkan dengan TIK di SMA, terutama materi untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan. Terdapat kesesuaian materi KKPI dengan tuntutan masyarakat atau dunia kerja. Memang ada kendala dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana yang dmimiliki oleh masing-masing sekolah dan tenaga pengajar yang masih minim dan bukan berkualifikasi S1 Pendidikan Komputer. Salah satu cara mengatasinya dengan menyiapkan lulusan S1 Pendidikan Komputer, mengikutkan guru dalam berbagai pelatihan, menyempurnakan kurikulum yang telah ada, serta melengkapi sarana prasarana.


DAFTAR PUSTAKA
Dikmenjur. 2005. Modul KKPI TIK. Jakarta : Depdiknas.
Muslich, Masnur. 2008. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Narjo. 2006. Modul KTSP Sekawan untuk SMK. Jakarta : Cipta Pustaka.
Riadi, Bambang. 2008. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi. Palembang : SMKN 6 Palembang.
http//:www.bambang.blogspot.com. Diakses tanggal 20 Maret 2009.
Wiryanti, Endang. 2004. Modul Sekawan untuk SMK. Jakarta : Cipta Pustaka.













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN KOMPUTER dan PENGOLAHAN INFORMASI

Nama Sekolah : SMK NEGERI 6 PALEMBANG
Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi
Kelas/Semester : XII/6 (Genap)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Mengoperasikan Web-Design
Kompetensi Dasar : 5.1 Mengoperasikan Web-Design
Indikator : 1. Koneksi internet sudah tersambung dengan baik
2. Web-browser telah terinstalasi dan dapat berjalan dengan normal
3. Menu URL dijelaskan secara tepat
4. URL tertentu diakses melalui isian, menu hyperlink dengan penulisan
yang benar
5. Informasi dan gambar dicari menggunakan mesin pencari sesuai
Prosedur
6. Fitur-fitur konfigurasi sederhana (seperti proxy dan cokies) dijelaskan
dan diaplikasikan dengan baik
7. File-file hasil browsing dan link disimpan pada media penyimpan
(hardisc, flasdisc, CD) sesuai dengan prosedur
8. File dokumen hasil browsing dicetak dan fitur pencetakan
diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan, siswa dapat:
1. mengidentifikasi internet yang sudah tersambung dengan baik
2. mengidentifikasi web-browser yang telah terinstalasi dan dapat berjalan dengan normal
3. menjelaskan menu URL (Uniform Resorce Locator) dengan benar
4. mengakses URL tertentu diakses melalui isian, menu hyperlink dengan penulisan yang benar
5. mencari informasi dan gambar dicari menggunakan mesin pencari sesuai prosedur
6. fitur-fitur konfigurasi sederhana (seperti proxy dan cokies) dijelaskan dan diaplikasikan dengan baik
7. menyimpan file-file hasil browsing dan link disimpan pada media penyimpan (hardisc, flasdisc, CD) sesuai dengan prosedur
8. mencetak file dokumen hasil browsing dicetak dan fitur pencetakan diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan

B. Materi Pembelajaran
Pengoperasian Web-Browser :
1. Internet dan sistem koneksi
2. Media koneksi internet
3. Pengenalan Web-Browser
4. Sistem addresing di internet
5. Hyperlink
6. Pencarian atau searching informasi di internet
7. Penyimpanan file
8. Pencetakan

C. Metode Pembelajaran
Ceramah, praktik, pemberian tugas atau /latihan dan tanya jawab

D. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Absensi
b. Apersepsi

2. Kegiatan Inti
a. Penjelasan materi
b. Praktik
c. Tugas atau latihan
d. Tanya jawab

3. Kegiatan Akhir
Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dibahas dan dipraktekkan

E. Sumber Belajar
1. Modul KKPI Dikmenjur Tahun 2006
2. Personal Komputer
3. Software Aplikasi Spreadsheet
4. Printer
5. Internet
6. Menu Help

F. Penilaian
1. Kehadiran dan partisipasi
2. Penyelesaian tugas
3. Tes (tertulis dan praktik)


Mengetahui Mengetahui/Menyetujui Palembang, Januari 2009
Wakil Bidang Kurikulum Koord. Normatif&Adaptif Guru Mata Diklat




Drs. Liswanto Dra. Ernawati Kamal Bambang Riadi, S.Pd.
NIP 131651637 NIP 131474796 NIP 131947638

Tidak ada komentar: