Sabtu, 10 Januari 2009

KUMPULAN MAKALAH PSIKOLOGI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh : Husnil Kirom (Mahasiswa TP PPs Unsri 2008)

BAB I
PENDAHULUAN

A.PENGANTAR PSIKOLOOGI
Apa makna Psikologi? Dari berbagai buku yang ditulis orang dan dari bermacam film serta program televisi, tampak bahwa orang jauh lebih tertarik pada perilaku manusia, apa, siapa, dan bagaimana manusia dan sebagainya dibandingkan dengan hal lainnya. Lebih lanjut lagi yang yang patut dipertanyakan tentang mengapa orang mempelajari hal ihwal perilaku manusia? Siapa yang sebenarnya yang membutuhkan pengetahuan psikologi itu sendiri? Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, kita tidak akan terlepas dari yang namanya psikologi.
Perhatian dan minat seseorang untuk mempelajari perilaku atau kodrat manusia hanya dapat digerakkan oleh dorongan rasa ingin tahu individu. Ada yang berpendapat bahwa alasan mempelajari psikologi atau pengetahuan perilaku manusia itu dikarenakan untuk mengenal diri dan menyesuaikan dengan lingkungan. Bagaimanapun juga psikologi memberikan pengertian yang lebuh baik mengenai sebab orang berpikir dan bertindak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi sangat dibutuhkan oleh mereka yang dalam kehidupannya selalu berhubungan dan bersama orang lain. Psikologi dibutuhkan dalam segala hal sebagai usaha untuk mengenal manusia seutuhnya.

1. Hakikat Manusia
Hakikat manusia sebagai berikut :
a. Makhluk memiliki tenaga
b. Makhluk memiliki sifat rasional
c. Makhluk memiliki tujuan positif
d. Makhluk terus berkembang dan dipengaruhi lingkungan
e. Makhluk religius, individu dan sosial
f. Makhluk berpotensi tak terduga
2. Bidang Kajian Psikologi
Psikologi sebagai ilmu jiwa mempunyai bidang kajian berikut ini :
a. Psikologi Teoritis
(1) Psikologi Umum
(2) Psikologi Khusus
• Psikologi Perkembangan
• Psikologi Kepribadian
• Psikologi Sosial
• Psikologi Pendidikan
• Psikologi Abnormal
b. Psikologi Praktis
(1) Psikodiagnostik
(2) Psikologi Klinis dan Bimbingan Psikologis
(3) Psikologi Perusahaan
(4) Piskologi Pendidikan
3. Fase Perkembangan Anak Manusia
Menurut beberapa ahli fase-fase perkembangan manusia adalah :
1) Aristoteles
 Masa anak kecil
 Masa anak-anak
 Masa remaja
2) Mantessori
 Periode pengaturan dan penemuan dunia
 Periode rencana abstrak
 Periode penemuan diri dan kepekaan sosial
 Periode pendidikan tinggi
3) Comenius

 Scola matema
 Scola vematulata
 Scoma latina
 Acodemia


4) J. J. Rosseau
 Masa asuhan
 Masa Jasmani dan latihan indera
 Masa pendidikan akal
 Masa pembentukan watak dan pendidikan agama
5) Oswald Kroch
 Masa anak-anak
 Masa bersekolah
 Masa kematangan
6) Elizabeth B. Hurlock
 Periode pra-natal
 Masa oral
 Masa bayi
 Masa anak-anak
 Masa pubertas

4. Hukum Tempo Perkembangan
Hukum Tempo Perkemabangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda.

B.PENGERTIAN PSIKOLOGI
 Secara umum psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche aretinya jiwa dan logos artinya ilmu. Psikologi adalah ilmu jiwa atau ilmu perilaku
 Menurut Crow dan Crow yang dimaksud Psychology is the study of hman behavior and human relationship.
 Menurut Ngalim Purwanto, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Kesimpulan :
Psikologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan kepribadian manusia dalam kehidupan sehari-hari.
C.KAJIAN PSIKOLOGI
Adapun yang dipelajari dalam psikologi yaitu segala kegiatan, tindakan, perbuatan manusia, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, disadari atau tidak disadari, disengaja atau tidak disengaja. Selain itu juga dipelajari mengenai interaksi manusia dengan manusia lainnya. Hal lain yang menjadi kajian antara lain :
1. Subjek Psikologi
Subjek psikologi adalah manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
2. Objek Psikologi
Objek psikologi adalah tingkah laku dan kepribadian manusia.

D.HUBUNGAN PSIKOLOGI
Hubungan antara psikologi dengan ilmu-ilmu lain :
1. Psikologi dengan Antropologi
• Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, khususnya tentang kebudayaannya, sedangkan Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
• Apa yang diselidiki oleh antropologi sebenarnya juga diselidiki oleh psikologi berupa objek-objek psikologi. Namun, tekanan antropologi pada kelompok. Sementara psikologi pada individual.
• Jadi, kedua disiplin ilmu ini mempunyai hubungan yang erat dan salaing terkait satu sama lain.
2. Psikologi dengan Sosiologi
• Sosilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dalam lingkup masyarakat, sedangkan Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
• Antara Psikologi dan Sosiologi mempunyai banyak persamaan dan ada beberapa perbedaan. Tekanan sosiologi pada hubungan sosial individu, sedangkan psikologi pada tingkah laku individu.
• Kedua disiplin ilmu ini mempunyai hubungan yang erat sekali.
3. Psikologi dengan Fisiologi
• Fisologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi-fungsi berbagai organ yang ada dalam tubuh manusia dan sistem peredaran, sedangkan Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
• Apa yang diselidiki oleh fisiologi ada juga yang diselidiki oleh psikologi terutama mengenai personal kesatuan jasmani dan rohani sendiri.
• Jadi, kedua disiplin ilmu ini mempunyai hubungan yang erat dan salaing terkait satu sama lain.
Bagan.1
Hubungan antara Psikologi dengan ilmu-ilmu lain








E.PSIKOLOGI PENDIDIKAN
i. Menurut Crow dan Crow Psikologi Pendidikan adalah suatu ilmu yang berusaha menjaelaskan masalah-masalah belajar yang dialami individu dari sejak lahir sampai lanjut usia, terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.
ii. Psikologi Pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pendidikan terutama belajar (Purwanto, 2003:9).
iii. Lebih lanjut Encyclopedia American Volume 9 dalam Purwanto (2003:8) dijelaskan bahwa “Educational Psycology is concered with finding and applying principles and techniques that promote efficiency in instruction”.

BAB III
ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

A.ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI
Banyak aliran dalam Psikologi, diantraranya sebvagai berikut :
1. STRUKTURALISME
(1) Pengertian
Strukturalisme adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya.
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah Wilhelm Wundt (1832-1920)
(3) Metode
Metode yang digunakan adalah Intropeksi Diri / Mawas Diri
(4) Objek
Objek utamanya adalah kesadaran
(5) Tujuan
Menyelidiki mengenai :
• Apa (Isi pengalaman dan Analisa masalah)
• Bagaimana (Cara proses mental yang saling berkaitan)
• Mengapa (Hubungan sebab akibat antara proses mental dan pengalaman)

2. FUNGSIONALISME
(1) Pengertian
Fungsionalisme adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada proses mental yang harus dipelajari sebagai proses dan tidak sebagai potongan-potongan statis dari kesadaran.
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah Wiliam James (1842-1910)
(3) Metode
Metode yang digunakan adalah observasi tingkah laku
(4) Objek
Objek utamanya adalah gejala mental (perbuatan atau proses)
(5) Tujuan
Tujuannya adalah Menyelidiki Mengapa, dan buat apa suatu tingkah laku dilakukan subjek.

3. ASOSIASIONISME
(1) Pengertian
Asosiasionisme adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada jiwa tersusun atas elemen-elemen sederhana dalam bentuk ide-ide yang muncul dari pengalaman inderawi lewat asosiasi.
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah Thomas Hobbes (pelopor teori lama) dan E.L. Thorndike (pelopor teori baru)
(3) Metode
 Thomas Hobbes membagi menjadi tiga bagian :
• Sensation (Proses menerima Rangsangan)
• Recall (Proses mengingat kembali)
• Association (Proses penggabungan 2 rangsangan)
Metodenya adalah objek luar diri mempengaruhi alat indera cahaya
Kenangan successive association pemikiran
 E.L.Thorndike
• Law Of Readiness (Kesiapan)
• Law Of Exercise (Pengulangan)
• Law Of Effect (Akibat)
Metodenya adalah Trial and Error
(4) Objek
Objek utamanya adalah pengalaman inderawi (sensori)
(5) Tujuan
Tujuannya adalah dapat merangsang proses pemikiran dan menghasilkan kepuasan/perilaku yang diinginkan.

4. PSIKOANALISA
(1) Pengertian
Psikoanalisa adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada kehidupan manusia di kuasai oleh alam ketidaksadarannya
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah Sigmud Freud (1856-1939)
(3) Metode
Metode yang digunakan adalah analisa
(4) Objek
Objek utamanya adalah ketidaksadaran
(5) Tujuan
Tujuannya adalah menganalisa jiwa seseorang sampai kealam ketidaksadarannya serta mempelajari jiwa seseorang yang tertutup.

5. BEHAVIORISME
(1) Pengertian
Behaviorisme adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada tingkah laku tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi mengenai kesadaran atau mentalitas.
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah John Broadus Watson (1878-1958)
(3) Metode
Metode yang digunakan adalah refleks dari adanya stimulus atau respons
(4) Objek
Objek utamanya adalah tingkah laku

(5) Tujuan
Tujuannya adalah menghubungkan fisiologis (organ tubuh) dengan (kejiwaan) psikologis.

6. HORMIC PSYCHOLOGY
(1) Pengertian
Hormic Psychology adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada tingkah laku yang dicirikan tujuan kegunaan untuk mencapai sasara.
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah William Mc Dougall
(3) Metode
Metode yang digunakan adalah mengamati, mengalami dan bereaksi
(4) Objek
Objek utamanya adalah naluri/instink bertujuan
(5) Tujuan
Tujuannya adalah tingkah laku harus memiliki arah dan tujuan

7. GESTALT PSYCHOLOGY
(1) Pengertian
Gestalt Psychology adalah suatu aliran psikologi yang menekankan pada
(2) Tokoh
Tokoh utamanya adalah Max Wertheimer (1880-1943)
(3) Metode
Metode yang digunakan adalah eksperimen
(4) Objek
Objek utamanya adalah insight/pemahaman
(5) Tujuan
Tujuannya adalah untuk memiliki pemahaman diri terhadap tingkah laku

BAB IV
HEREDITAS DAN LINGKUNGAN

A.HEREDITAS
1.Pengertian
Hereditas adalah sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari orang tua kepada anaknya yang terjadi melalui proses genesis.

2.Macam-Macam Hereditas
Macam-macam hereditas yaitu bentuk tubuh, sifat-sifat, intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya.

3.Proses Hereditas dalam Pertumbuhan
Proses hereditas dalam pertumbuhan sebagai berikut :
a. sifat pribadi pada umumnya tergantung kombinasi genes
b. sel-sel benih masing-masing orang tua berasal dari perkembangbiakan sel sperma dan sel telur
c. sel sperma bertemu dan berinteraksi dengan sel telur dan membentuk organisme baru.

4.Pengaruh Hereditas Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Adapun pengaruh hereditas terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat dilihat dari penelitian/penemuan dari Abbort Gregor Mandel dan Thomas Hunt Morgan.
B.LINGKUNGAN
1.Pengertian
i.Dalam arti sempit
Lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri individu/manusia.
ii.Dalam arti luas
Lingkungan mencakup segala materil dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologi, psikologi, maupun sosial-kultural.

2.Macam-Macam Lingkungan
a.Secara Fisiologis
Lingkungan adalah segala kondisi dan materil jasmaniah di dalam tubuh, eperti: gizi, vitamin, air, sel-sel pertumbuhan, sistem saraf, dll.
b.Secara Psikologis
Lingkungan adalah segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam kosesi, kelahiran, sampai matinya.
c.Secara Sosio-Kultural
Lingkungan adalah segenap stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakukan atau karya orang lain.

3.Proses Lingkungan dalam Pertumbuhan
Proses lingkungan dalam pertumbuhan sebagai berikut :
a.memberikan kondisi kesehatan dan stamina fisik
b.stabilitas emosi dan sistem syaraf
c.kapasitas mental
d.keterampilan beraktifitas atau bekerja

4.Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pengaruhnya adalah mengganggu pertumbuhan dan perkembangan manusia apabila kondisi lingkungannya tidak mendukung serta pengaruh lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia itu sendiri.
BAB V
BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

A.BELAJAR
a.Pendahuluan
Belajar menurut anggapan orang awam adalah proses yang terjadi dalam otak manusia. Belajar merupakan peristiwa yang terjadi dalam diri manusia.

2.Pengertian
Para ahli berusaha merumuskan pengertian tentang belajar, sebagai berikut :
(1)Sumadi Suryabrata
Belajar adalah suatu proses yang mempunyai ciri membawa perubahan, didapatkannya kecakapan baru, perubahan tersebut karena usaha.
(2)Walker
Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman.
(3)Crow dan Crow
Belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.

Kesimpulan bahwa pengertian belajar merupakan suatu proses perbuatan dalam rangka perubahan tingkah laku diperoleh melalui latihan dan pengalaman seseorang.

3.Macam-Macam Aktivitas Belajar
a.mendapatkan perbendaharaan kata-kata baru
b.menghafal syair
c.menghafal nyanyian
d.menggunakan komputer
e.dan sebagainya

4.Bentuk-Bentuk Belajar
a.Belajar abstrak
Adalah belajar yang menggunakan cara-cara belajar abstrak.
b.Belajar keterampilan
Adalah belajar dengan menggunakan gerakan motorik (ura-uratt syaraf).
c.Belajar sosial
Adalah belajar memahami masalah sosial dan teknik pemecahannya.
d.Belajar pemecahan masalah
Adalah menggunakan metode ilmiah (berpikir sistematis, logis, teliti dll)
e.Belajar rasional
Adalah menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan sistematis.
f.Belajar kebiasaan
Adalah proses pembentukan kebiasaan baru atau perbaikan yang lama.
g.Belajar apresiasi
Adalah mempertimbangkan arti pentingnya suatu nilai objek.
h.Belajar pengetahuan
Adalah melakukan penyelidikan mendalam terhadap suatu objek pengetahuan tertentu.


5.Tahapan dalam Belajar
a.Tahapan perhatian (attentional phase)
Pada tahap ini siswa memusatkan perhatian pada objek materi.
b.Tahapan penyimpanan dalam ingatan (retention phase)
Pada tahap ini informasi materi yang disajikan ditangkap, diproses, disimpan dalam memori.
c.Tahapan reproduksi (reproduction phase)
Pada tahap ini semua informasi dalam bentuk kode simbolis diproduksi atau dimunculkan kembali.
d.Tahapan motivasi (motivation phase)
Pada tahap ini semua informasi yang telah tersimpan dalam memori diberi penguatan atau reinforcement.
B.FAKTOR-FAKTOR BELAJAR
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
1.Faktor Internal
1.Faktor Fisiologis
(1) keadaan jasmani (kesehatan, pola makan, olahraga)
(2) keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu (panca indera)
2.Faktor Psikologis
(1) intelegensi
(2) minat
(3) motivasi
(4) memori
(5) emosi

2. Faktor Eksternal
a. Faktor Non Sosial

(1) tempat
(2) keadaan cuaca
(3) waktu belajar
(4) alat-alat atau perlengkapan belajar

b. Faktor Sosial

(1) orang tua
(2) guru dan staf
(3) teman-teman
(4) masyaraka
BAB VI
PENGINDERAAN DAN PERSEPSI

A. PENGINDERAAN
a. Pendahuluan
Manusia tidak dapat dilepaskan dari lingkungan hidupnya. Oleh karena itu mengenal dan mengamati lingkungan sangat penting bagi manusia. Selanjutnya, mengendalikan atau memanfaatkan lingkunga agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan untuk mempertahankan hidupnya sehari-hari. Manusia mengamati dan mengenal lingkungan hidupnya dengan bantuan indera.
Ada dua hal penting yang terkait dengan bantuan alat indera masing-masing individu yaitu adanya penginderaan dan persepsi. Penginderaan merupakan proses penangkapan stimulus oleh alat indera, baik stimulus yang datangnya dari luar maupun yang datangnya dari dalam individu itu sendiri. Proses penginderaan diikuti oleh gejala-gejala perhatian, pengamatan, dan tanggapan.

b. Pengertian
Ada beberapa pengertian tentang penginderaan, yaitu :
i. proses penggunaan alat indera secara maksimal untuk melihat suatu objek dalam kehidupan
ii. proses penangkapan stimulus oleh alat indera, baik stimulus yang datangnya dari luar maupun yang datangnya dari dalam individu itu sendiri.
iii. Proses penginderaan diikuti oleh gejala-gejala perhatian, pengamatan, dan tanggapan.
c. Proses Penginderaan
1. Perhatian
Adalah stadium persiapan sebelum kita masuk pada pengamatan. Memperhatikan artinya mengkonstrasikan diri, mengarahkan aktivitas psikis pada satu titik sentral, yaitu terhadap satu objek, atau terhadap pelaksanaan satu perbuatan. Kalau individu sedang memperhatikan sesuatu benda misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada benda tersebut. Tetapi di samping itu individu juga dapat memperhatikan banyak objek sekaligus dalam suatu waktu.
Jadi perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus. Attention may be defined either as the selective characteristic of the mental life. (Drever dalam Walgito, Bimo, 1980: 56).
Perhatian sendiri dapat dibedakan yakni :

 Perhatian spontan
 Perhatian tidak spontan
 Perhatian yang sempit
 Perhatian yang luas
 Perhatian yang terpusat
 Perhatian yang terbagi-bagi
 Perhatian yang dinamis
 Perhatian yang statis

2. Pengamatan
a. Hakikat
a. Adalah kesan-kesan yang diterima sewaktu stimulus mengenai indera, selagi stimulusnya masih ada. Jika kesan-kesannya masih ada, namun stimulusnya tidak ada lagi, peristiwa ini disebut tanggapan.
b. Barang siapa mengalami sesuatu kejadian, dia akan mengenal, mengingat, memperbandingkan, mengolongkan, dan menginterpretasikannya.
ii. Macam-Macam Pengamatan
Menurut pengaturannya pengamatan terbagi menjadi :

• Sudut pandang ruang
• Sudut pandang waktu
• Sudut pandang gestalt
• Sudut pandang arti
iii. Kesalahan Pengamatan
Kesalahan-kesalahan dalam pengamatan, antara lain:
 Osilasi (Oscillation, ayunan), yaitu pengamatan yang tampak berubah-rubah bentuknya.
 Illusi optik (Illusio = silap mata, optis = berkaitan dengan penglihatan), adalah pengamatan yang keliru, yaitu peristiwa objektif yang diterima oleh indera ternayata ditangkap secara salah.
 Halusinasi (Hallucination = silap/tipuan mata, khayalan, visioen). Adalah pengamatan tanpa objektivitas penginderaan dan tanpa disertai stimulus-stimulus fisik yang tepat.
(3) Tanggapan
Adalah jika kesan-kesan masih ada, namun stimulusnya tidak ada lagi.
d. Macam-Macam Indera
Indera manusia terdiri atas :

i. Indera penglihatan
Penginderaan mata dibagi dalam tiga kelompok:
• Penginderaan cahaya, dalam pengertian yang sempit
• Penginderaan warna
• Penginderaan ruang (tempat dan jarak)
ii. Indera pendengaran
Penginderaan pendengaran dibedakan dua :
• Penginderaan nada-nada (terdengar tenang dan teratur)
• Desah-desah atau gersik (gelisah dan tidak teratur)
iii. Indera pembau
Indera pembau berlangsung via stimulus-stimulus berbentuk gay yang mengenai selaput lendir hidung yang terletak di ujung syaraf pembau.

iv. Indera pengecap
Indera pengecap berlangsung oleh adanya stimulus-stimulus cairan pada lidah dan tekak (langit-langit) lunak. Kita membedakan empat cita rasa/pengecapan, yaitu manis, pahit, asam dan asin.


v. Indera-indera suhu, sakit dan tekanan
vi. Indera keseimbangan
vii. Indera kinaesthetis
viii. Indera organis/vital
ix. Indera synaesthesi (indera penyerta)
x. Daya adaptasi
B. PERSEPSI
a. Pendahuluan
Individu mengenal dunia luarnya dengan menggunakan alat inderanya. Bagaimana individu dapat mengenali dirinya sendiri maupun keadaan sekitarnya, hal ini berkaitan dengan persepsi (perception).
b. Pengertian
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi.
c. Syarat-Syarat
Beberapa syarat yang perlu dipenuhi, agar individu dapat mengadakan persepsi adalah :
o Adanya objek yang dipersepsi
o Adanya alat indera atau reseptor
o Adanya perhatian

d. Prinsif Dasar
Prinsif dasar persepsi antara lain :
1) Persepsi itu relatif bukan absolut
Manusia sebagai instrumen ilmiah belum mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya
2) Persepsi itu selektif
Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan yang ada disekelilingnya ini tergantung pada apa yang pernah dipelajari
3) Persepsi itu mempunyai tatanan
Menerima rangsangan tidak dengan sembarangan tetapi akan diterima dalam bentuk hubungan-hubungan dan kelompok-kelompok
4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan
Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih itu akan ditata
5) Persepsi satu sama lain berbeda
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan individuil, kepribadian, sikap ataupun motivasi.

e. Perbedaan Persepsi
a. Menurut Slameto perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individual, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi.
b. Persepsi yang kurang lebih sama dengan persepsi yang dimiliki oleh kelas lain yang telah diberikan materi pelajaran serupa, guru harus menggunakan metode yang berbeda.
c. Dengan kata lain perkataan dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun metode yang akan mampu memberikan hasil yang sama.

BAB VII
INGATAN (MEMORI) DAN LUPA

A. INGATAN (MEMORI)
1. Pengertian
Menurut Walgito dalam Khodijah (2006:96) memori adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), meyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering).
2. Struktur
a. Sensory Stroge (Sensory Memori)
Adalah komponen pertama sistem memori yang bertemu langsung dengan informasi yang masuk.
b. Short-Term Memory
Adalah komponen lanjutan yang menerima informasi dari sensory memory atau memori kerja berfungsi menyaring dan menyimpan memori sememntara.
c. Long-Term Memory
Adalah bagian dari sistem memori ketiga yang dapat menyimpan informasi dalam masa yang lama atau disebut juga memori permanen.
3. Jenis
1) Episodic Memory
Adalah memori tentang pengalaman personal berisi gambaran mental yang kita lihat dan dengar.
2) Semantic Memory
Adalah berisi fakta-fakta dan informasi umum tentang apa yang kita ketahui, baik konsep, prinsif atau aturan dan bagaimana menggunakan.


3) Procedural Memory
Adalah menunjukkan pada knowing how atau bagaimana kita bisa tahu.
4. Faktor-Faktor
Faktor yang memppengaruhinya adalah kondisi fisik dan usia seseorang,
B. LUPA
1. Pengertian
Menurut Khodijah (2006:105) lupa atau forgetting adalah hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau memunculkan kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari.
2. Metode Menyelidiki Ingatan
Adapun metode dalam menyelidiki ingatan, antara lain :
a. Metode dengan melihat waktu atau usaha
b. Metode mempelajari kembali
c. Metode rekonstruksi
d. Metode mengenal kembali
e. Metode mengingat kembali
f. Metode asosiasi berpasangan

BAB VIII
EMOSI DAN MOTIF

A. EMOSI
1. Pendahuluan
Pada hakikatnya setiap orang mempunyai emosi. Mulai dari bangun tidur pagi sampai dengan waktu tidur malam hari dan sebagainya merupakan emosi kita. Lalu, darimana emosi itu muncul, berasal dari pikiran atau tubuh seseorang? Banyak para ahli yang berbeda pendapat ada tubuh terlebih dahulu baru dilnajutkan dengan emosi masing-masing
2. Pengertian
Secara umum
Emosi adalah suatu kondisi yang dialami seseorang dan berpengaruh pada perubahan sikap, tingkah laku, tindakan orang tersebut. Sebagai contoh orang gembira, sedih, benci, marah, cinta dan lainnya.
Goleman
Emosi adalah keadaan biologis dan psikologis serta kecendrungan untuk bertindak
3. Sebab-Sebab
Penyebab timbulnya emosi antara lain :
 rangsangan
 perubahan fisik
 perubahan fisiologis
4. Perkembangan
Perkembangan emosi (dalam Djaali, 2007 : 39-40) berikut :

 fase awas
 fase lanjutan
 fase akhir

5. Fungsi
Adapun fungsi emosi (dalam Khodijah, 2006 : 154) adalah :
• sebagai survival
• sebagai energizer
• sebagai messenger
6. Jenis
Emosi terbagi dalam dua jenis adalah :
• Emosi Positif
• Emosi Negatif
7. Teori-teori
Teori-teori emosi adalah :
• teori sentral
• teori periferal
• teori kepribadian
8. Fisiologi
Bagian fisiologi adalah
• reaksi emergency
• reaksi relaksasi
9. Bahaya
Emosi negatif BERBAHAYA, INGAT!
• penyempitan pembuluh jantung
• penyesalan mendalam
• hubungan kurang harmonis

10. Pengendalian
Dantaranya yaitu teknik substitusi, teknik distraksi atau mengalihk perhatiannya.

11. Pengaruh
Banyak sekali.
B. MOTIF
(1) Pendahuluan
Pada dasarnya motif merupakan sebuah pengertian yang meliputi penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorngan dalam diri manusialah yang menyebabkan mereka itu berbuat sesuatu. Semua tingkah laku juga termasuk dalam motif.Motif manusia bisa bekerja secara sadar dan tidak sadar. Motif manusia bertujuan memberikan ara kepada tingkah laku dan kegiatan sehari-hari.
(2) Pengertian
1) Harold Koontz dkk
Secara etimilogis motif berasal dari bahasa Inggris “motive atau motion” artinya sesuatu yang bergerak. Jadi, motif adalah gerakan
(tingkah laku) manusia.
2) R.S. Woodworth
Motif adalah setting individu berbuat sesuatu capai tujuan tertentu
3) Suryabrata
Motif adalah keadaan pribadi mendrong melakukan aktivitas-aktivitas
4) Irfan dkk
Motif adalah keadaan, kebutuhan, dorongan, disadari, tidak disadari terjadi perilaku.
5) Walgito
Motif adalah kekuatan diri organisme menyebabkanbertindak/berbuat.
Kesimpulannya emosi merupakan kondisi yang dialami seseorang menyebabkan timbulnya dorongan baik disadari maupun tidak disadari untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
(3) Perkembangan
Menurut perkembangan motif berikut :
1. FASE AWAL
2. FASE LANJUTAN
3. FASE AKHIR
(4) Fungsi
Menurut fungsi motif dalam psikologi adalah :
belajar adalah :
1. DORONGAN BERBUAT
2. MENENTUKAN ARAH PERBUATAN
3. MENYELEKSI PERBUATAN
(5) Peran
Menurut persa motif dalam belajar adalah :
1. MENUMBUHKAN GAIRAH
2. MENANAMKAN PERASAAN
3. PEMBANGKIT SEMANGAT
(6) Jenis
Menurut Sobur (2003 : 294-298) motif antara lain :
1. MOTIF PRIMER dan SEKUNDER
2. MOTIF INSTRINSIK dan EKSTRINSI
3. MOTIF TUNGGAL dan BERGABUNG
4. MOTIF MENDEKAT dan MENJAUH
5. MOTIF SADAR DAN TIDAK SADAR
6. MOTIF BIOGENETIS dan SOSIOGENETIS
(7) Teori-teori
Morgan dkksebagai berikut :
1. teori drive
2. teori insentif
3. teori opponent-process
4. teori optimal-level
(8) Ciri-Ciri
Menurut Teori Psiko-Analisa Freud (dalam Khodijah, 2006 : 142)
disebutkan bahwa ciri-ciri motivasi adalah tekun, ulet, menunjukkan minat, senang bekerja, cepat bosan, yakin, teguh, pendirian, mencari dan menyelesaikan masalah sendiri.
(9) Pronsif-Prinsif
Adapun prinsif-prinsif motivasi, sebagai berikut :
1. Penggerak
2. Instrinsik
3. Motivasi positif (pujian lebih baik daripada hukuman)
4. Motivasi sesuai dengan kebutuhan belajar
5. Motivasi memupuk rasa optimisme dalam belajar
6. Motivasi berprestasi dalam belajar
(10) Teknik-Teknik
Banyak teknik yang dapat dilakukan dalam membangkitkan motif (motivasi belajar )antara lain :
 ganjaran (reward)
 nilai prestasi
 kompetisi
 pengetahuan akan hasil belajar
(11) Pengaruh
Menurut Lashley (dalam Khodijah, 2006 : 143) pengaruh motif antara lain :
1. Fisiologi
2. Emosi atau kondisi termotivasi
3. Kebiasaan yang bisa menjadi motivator
4. Mental sets, nilai dan sikap individu
5. Lingkungan dan insentif




BAB IX
BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

A. BEPIKIR
1. Definisi
a. Walgito dalam Khodijah (2006:117) menyatakan bahwa berikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang teat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah.
b. Solso dalam Khodijah (2006:117) menartikan berikir sebagai sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang kompleks atribut-atribut mental.
c. Menurut Bochenski dalam Suriasumantri (ed) 1983:52 dalam http//www.andragogi.com disebutkan bahwa berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang.

2. Tujuan
Adapun tujuan belajar adalah memecahkan permasalahan.

3. Jenis, Tipe dan Pola
a. Jenis dan Tipe
1) berpikir autistik
2) berpikir langsung
b. Pola
1) berpikir konkrit
2) berpikir abstrak
3) berpikir klasifikatoris
4) berpikir analogis
5) berpikir ilmiah
6) berpikir pendek
4. Proses Berpikir
Proses berppikir dilakukan dengan menggunakan bayangan atau image dan bahasa (Morgan dkk dalam Khodijah, 2006:126).
5. Teori Berpikir
Teori dalam berpikir antara lain teori Piaget, teori Vygotsky, teori Bloom, teori Sternberg dan teori novice-expert. Teori-teori ini berasumsi bahwa terdapat sebuah kontinum kemampuan berpikir yang merentang dari bentuk yang paling sederhana ke bentuk yang kompleks dan selanjutnya.
6. Pengaruh Berpikir
Berpikir sangat berpengaruh dalam belajar. Jenis berpikir yang memiliki nilai positif terhadap proses belajar adalah berpikir kritis yakni kemampuan untuk mengumpulkan, menginterpretasikan, dan mengevaluasi informasi secara akurat dan efisien.

B. PEMECAHAN MASALAH
Ada tiga macam cara penarikan kesimpulan, yaitu :
(1) Kesimpulan Induktif
Adalah keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.
(2) Kesimpulan Deduktif
Adalah kesimpulan ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus. Jadi, lawan dari kesimpulan khusus.
(3) Kesimpulan Analogis
Adalah kesimpulan yang diperoleh dengan cara membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.

Dari ketiga cara penarikan kesimpulan tersebut, seterusnya tinggal melihat bagaimana cara berpikir dan menentukan pemecahan masalah yang tepat.




BAB X
PERILAKU MENYIMPANG (ABNORMAL)

A. PERILAKU MENYIMPANG
1. Pengertian
• Kata ”abnormal” berarti menyimpang dari normal.
• Salah satu definisi “abnormalitas” didasarkan pada frekuensi statistik.
• Perilaku abnormal adalah yang secara statistik jarang atau menyimpang dari normal.
2. Macam-Macam Penyimpangan
Penyimpangan dari Norma Statistik
Menurut definisi ini, orang yang sangat cerdas, sangat gembira akan diklasifikasikan sebagai abnormal. Jadi dalam mendefinisikan perilaku abniormal, harus mempertimbangkan lebih dari hanya frekuensi statistik.
Penyimpangan dari Norma Sosial
Perilaku yang dianggap normal pada suatu masyarakat mungkin dianggap sebagai perilaku abnormal oleh masyarakat yang lain.
Perilaku Maladaptif
Menurut kriteria ini, perilaku dianggap abnormal jika ia bersifat maladaptif, jika ia mempunyai pengaruh buruk pada individu atau masyarakat, bentuk lain penyimpangan perilaku adalah jika berbahaya atau membahayakan bagi orang lain/masyarakat.
Diatresi Pribadi
Abnormalitas dalam pengertian perasaan distres subjektif individual ketimbang perilaku individual. Sebagian besar orang yang didiagnosis menderita penyakit mental merasakan penderitaan batin berat (depresi).
 Karakteristik tersebut sebagai berikut diateresi pribadi, sebagai
berikut:
1. Persepsi realita yang efisien
2. Mengenali diri sendiri
3. Kemampuanuntuk mengendalikan perilaku secara sadar
4. Harga diri dan penerimaan
5. Kemampuan untuk membentuk ikatankasih
6. Produktivitas

B. MENGKLASIFIKASIKAN PERILAKU ABNORMAL.
Berbagai macam perilaku abnormal adalah akut dan bersifat sementara, yang terjadi akibat peristiwa yang menimbulkan stres berat, sedangkan perilaku lain adalah kronis yang berlangsung seumur hidup.
Klasifikasi gangguan mental dan kategori utama yang diklasifikasikan DSM-IV sebagai berikut.

1. Gangguan yang biasanya pertama kali didiagnosis pada masa bayi, masa anak-anak, atau masa remaja.
2. Delerium, demensia, dan gangguan amnestik dan kognitif lain.
3. Gangguan berhubungan dengan zat.
4. Skizofrenia dan gangguan psikotik lain.
5. Gangguan mood dan sebagainya

>> SELESAI <<

KUMPULAN MAKALAH PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN KURIKULUM
1. Sebelum kemerdekaan (periode penjajahan)
2. Orde Lama
3. Orde Baru
4. Reformasi
.
LANDASAN KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dimaksudkan pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum di sekolah.
2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis adalah kurikulum dibuat dengan memperhatikan kondisi dan kepentingan masyarakat
3. Landasan Psikologis
Landasan Psikologis adalah kurikulum harus memperhatikan prilaku manusia sebagai objek pendidikan.

KOMPONEN KURKULUM
1. Tujuan Kurikulum
Adalah untuk membantu anak didik mengembangkan pribadinya kearah tujuan pendidikan.
2. Isi
Berkenan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada siswa untuk dapat mencapai tujuan pendidikan.
3. Strategi Pelaksanaan Kurikulum
Memberikan petunjuk bagaimana kurikulum itu dilaksanakan di sekolah, antara lain
a. Berdasarkan tingkat dan jenjang pendidikan
b. Berdasarkan proses belajar mengajar
c. Berdasarkan bimbingan penyuluhan
d. Berdasarkan administrasi supervisi
e. Berdasarkan sarana kurikuler
f. Berdasarkan evaluasi atau penilaian

4. Evaluasi Kurikulum
Adalah menilai suatu kurikulum sebagai program pendidikan untuk menetukan efisiensi, efektivitas, relevansi dan produktivitas program dalam mencapai tujuan pendidikan.


ORGANISASI KURIKULUM
1. Subject Matter Curriculum
Merupakan organisasi isi pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang disajikan dan diberikan kepada para siswa secara terpisah-pisah satu sama lain.
2. Activity Curriculum
Merupakan organisasi kegiatan atau pengalaman dari kurikulum (mengatakan , membuat dan menciptakan)
3. Core Curriculum
Merupakan kurikulum yang digunakan untuk merumuskan dan memecahkan permasalahan.


JENIS KURIKULUM
1. Separated Subject Curriculum
Adalah kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya.
2. Correlated Curriculum
Adalah kurikulum dari sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara satu dengan yang lain sehingga ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas.
3. Broad fields Curriculum
Adalah Usaha meningkatkan kurikulum dengan mengombinasikan beberapa mata pelajaran.
4. Integrated Curriculum
Adalah suatu produk dari uasaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam pelajaran.

Tidak ada komentar: