SELAMAT DATANG di Blogger HIJAU MUDA (Blogger Arsip Sanak Bakas). Blogger ini diperuntukkan bagi kita semua. Berisikan materi perkuliahan di Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Selain itu, berisi bahan ajar di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. SILAHKAN dibaca, dikritisi dan diperbanyak seperlunya. Oke!
Kamis, 17 September 2009
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Beberapa pengertian kurikulum :
1. Dalam www.ppk.kpm.my/definasi.htm
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan kegiatan kokurikulum yang merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma, nilai, unsure kebudayaan dan kepercayaan untuk membantu perkembangan seseorang murid dengan sepenuhnya dari segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan mempertingkatkan nilai moral yang diingini dan untuk menyampaikan pengetahuan (Peraturan-peraturan (Kurikulum Kebangsaan) Pendidikan 1997).
2. Dalam www.ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_smk/01.ppt
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
3. Dalam www.kopertis4.or.id
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman PenyusunanKurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa).
4. Dalam www.ciast.gov.my/backup/malay
Curriculum as, 'All the learning which is planned andguided by the school, whether it is carried on ingroups or individually, inside or outside the school. ways of approaching curriculum theory and practice Curriculum as a body of knowledge to be transmitted; Curriculum as an attempt to achieve certain ends in students – product; dan Curriculum as process (Quoted in Kelly 1983: 10; see also, Kelly 1999).
5. Dalam www.mail-archive.com/ppi@freelists.org/msg29777.html
Kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik (Beane dkk 1986).
6. Dalam www.karyanet.com.my/knet/ebook
Kurikulum dalam bahasa Latin mempunyai kata akar ‘curere’. Kata ini bermaksud ‘laluan’ atau ‘jejak’. Secara yang lebih luas pula maksudnya ialah ‘jurusan’ seperti dalam rangkai kata jurusan peperangan’. Perkataan’kurikulum’ dalam bahasa Inggris mengandungi pengertian ‘jelmaan’ atau ‘metamorfosis’. Paduan makna kedua-dua bahasa ini menghasilkan makna bahawa perkataan kurikuluin’ ialah ‘laluan dan satu peringkat ke satu peningkat’. Perluasan makna ini memberikan pengertian ‘kurikulum’ dalam perbendaharaan kata pendidikan bahasa Inggeris sebagai jurusan pengajian yang diikuti di sekolah. (Kliebard, 1982).
7. Dalam www.kopertis4.or.id
Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out7 comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.Perencanaan tersebut disusun secara terstrukturuntuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai (Grayson 197).
8. Dalam www.kopertis4.or.id
Kurikulum adalah gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan (Harsono 2005).
9. Dalam www.hotnickname.blogspot.com
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan).
10. Dalam www.bsn.or.id/SNI
Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi (Badan Standardisasi Nasional SNI 19-7057-2004 tentang Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatankerja bagi dokter perusahaan).
11. Dalam www.metos2004.250free.com/curriculum/kurikulum.htm
Kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di sekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat (John Dewey 1902;5 dalam bukunya The Child and The Curriculum).
12. Dalam www.destalyana.blogspot.com
Kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah (Frank Bobbit 1918, dalam buku ‘The Curriculum’).
13. Dalam www.depdiknas.go.id/jurnal
Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah (Hilda Taba ;1962 dalam bukunya "Curriculum Development Theory and Practice).
14. Dalam www.depdiknas.go.id/jurnal/35
Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan (S. H. Hasan (1992:12).
15. Dalam Kamus Webster
Kurikulum adalah :
a. a course esp. a specified fixed course of study, as in a school or college, as one leading to a degre.
b. The whole body of courses offered in an educational institution, or departement there-of the usual sense.
16. Menurut J. Galen Saylor dan William M. Alexander
Kurikulum adalah the sum total of school’s effort to influence learning, whether in the clasroom, on the playground, or out of school.
17. Menurut Harold B. Albertycs
Kurikulum adalah all of the activities that are provied for student by the school.
18. Menurut B. Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores
Kurikulum adalah a sequence of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group ways of thinking and acting.
19. Menurut William B. Ragan
Kurikulum adalah the tendency in recent decades has ben to use the term in a broader sense to refer to the whole life and program of the school.
20. Menurut J. Llyord Trump dan Delmas F. Miller
Kurikulum adalah metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi, hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran.
21. Menurut Alice Miel
Kurikulum adalah segala hal yang meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia, pegawai administrasi dan orang lainnya yang ada hubungan dengan murid-murid.
22. Menurut Edward A. Krug
Kurikulum adalah a curriculum consists of the means used to achieve or carry out given purposes of scholling.
23. Menurut George A. Beaucamp
Kurikulum adalah a curriculum is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school.
24. Menurut Murray Print
Kurikulum meliputi planned learning experiences, offered within an educational institution, represented as a document, and includes experiences resulting from implementing that document.
25. Menurut Robert M. Hutchins
Kurikulum adalah the curriculum should include grammer, reading, thetoric and logic, and mathematic, and addition at the secondary level introduce the great books of the western world.
26. Menurut Romine
Kurikulum adalah interpreted to mean all of the organized, wether in the
classroom or not.
RINGKASAN PERKULIAHAN 1
Perkataan kurikulum berasal dari perkataan Latin yang merujuk kepada ‘laluan dalam sesuatu pertandingan. Berdasarkan kepada konsep tersebut, perkataan kurikulum adalah berkait rapat dengan perkataaan ‘laluan atau laluan-lauan’. Sehingga awal abad ke 20, kurikulum merujuk kepada kandungan dan bahan pembelajaran yang berkembang iaitu ‘apa itu persekolahan’. Ahli progresif dan behaviouris pada lewat abad ke 19 dan abad ke 20 membincangkan tentang kurikulum dengan memasukkan unsur-unsur seperti kepelbagaian, keperluan masyarakatan dan strategi-strategi pengajaran.
Frank Bobbit (1918), dalam buku ‘The Curriculum’ menghuraikan kurikulum sebagai keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah.
John Dewey (1902,halaman 5) dalam bukunya ‘The Child and The Curriculum’ merujuk istilah kurikulum sebagai “pengajian di sekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini’. Pembentukan kurikulum menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat. Beliau selanjutnya menghuraikan konsep ini dalam bukunya ‘Democracy and Education’ (1916, halaman 125). Dewey menyatakan bahawa skema kurikulum harus mengambil kira penyesuaian pembelajaran dengan keperluan sesebuah komuniti; ia harus membuat pilihan dengan niat meningkatkan kehidupan yang dilalui supaya masa depan akan menjadi lebih baik dari masa lampau. Di sini, elemen rekonstruksionism social dapat dikesan dengan melihat kea rah mana keperluan masyarakat diletakkan sebagai objektif utama, tanpa menafikan kepentingan individu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum yakni urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk mendisiplinkan cara berfikir dan bertindak, isi kandungan dan proses formal dan tidak formal yang mana pelajar memperoleh ilmu dan kefahaman, mengembangkan kemahiran dan mengubah sikap serta menghargai dan mempelajari nilai-nilai murni di sekolah, pengalaman pembelajaran yang dirancang dan dibimbing serta hasil pembelajaran yang diinginkan, yang dibentuk secara sistematik dengan pembinaan semula ilmu dan pengalaman di sekolah.
Sumber Rujukan :
Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Mulyasa. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan ; Pengembangan SK dan KD. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran ; Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta : Kencana.
Sukmadinata, Nana S. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
www.ppk.kpm.my/definasi.htm
www.ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_smk/01.ppt
www.kopertis4.or.id
www.ciast.gov.my/backup/malay
www.mail-archive.com/ppi@freelists.org/msg29777.html
www.karyanet.com.my/knet/ebook
www.kopertis4.or.id
www.hotnickname.blogspot.com
www.bsn.or.id/SNI
www.metos2004.250free.com/curriculum/kurikulum.htm
www.destalyana.blogspot.com
www.depdiknas.go.id/jurnal
www.depdiknas.go.id/jurnal/35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar